Mitos Kejatuhan Cicak Pertanda Ajal, Benarkah?

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID -Kepercayaan bahwa kejatuhan cicak memiliki makna tertentu, seperti pertanda kematian, kesialan, atau keberuntungan, telah lama menjadi bagian dari tradisi masyarakat.

Meskipun begitu, keyakinan ini lebih bersifat mitos daripada fakta ilmiah. Tidak ada bukti konkret yang mendukung keterkaitan antara jatuhnya cicak dengan kejadian-kejadian tersebut.

Pada zaman dahulu, orang mempercayai bahwa jika cicak jatuh tepat di depan seseorang dan menghadap ke arahnya, orang itu akan meninggal dalam waktu 40 hari.

Kepercayaan semacam ini berkembang luas dan terus bertahan hingga kini, meskipun banyak yang menganggapnya sebagai takhayul.

BACA JUGA:Misteri di Balik Candi Pari: Persembahan atau Simbol Perlawanan? Simak berikut Kisahnya

BACA JUGA:Misteri Asal Usul Nama Jember: Legenda, Toponimi, dan Sejarah

Beberapa orang masih percaya bahwa jika cicak jatuh di pundak kiri, hal ini menandakan kesialan, terutama terkait keuangan dan karir orang yang terkena.

Selain itu, cicak yang jatuh di atas kepala juga dianggap membawa kabar buruk bagi sebagian masyarakat.

Namun, ada juga keyakinan yang berlawanan, di mana cicak yang jatuh di tangan atau tubuh seseorang dapat dianggap sebagai pertanda keberuntungan.

Dalam pandangan agama Islam, kepercayaan terhadap mitos semacam ini tergolong dalam perbuatan thiyarah, yang merupakan suatu bentuk kesyirikan.

BACA JUGA:Ciri-Ciri Orang Menggunakan Susuk Pengasihan

BACA JUGA:Legenda Maung Panjalu, Harimau Jelmaan Cucu Kembar Prabu Siliwangi Menjaga Pajajaran dan Majapahit

Islam mengajarkan umatnya untuk meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah atas kehendak Allah SWT, bukan karena pertanda baik atau buruk yang dihubungkan dengan peristiwa tertentu.

Sebagai Muslim, kita diwajibkan untuk menjauhkan diri dari kepercayaan yang tidak memiliki dasar ilmiah maupun syar'i, serta memperkuat iman kepada Allah SWT.

Sumber: