Hukuman Bagi Wanita di Kekaisaran 100.000 Tahun Lalu

Istimewa/internet--
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Klaim mengenai hukuman bagi wanita di Kekaisaran yang terjadi 100.00 tahun lalu di mana mereka dirantai di leher dan dipaksa dikubur hidup-hidup, tidak memiliki dasar historis yang kuat.
Selain itu, pernyataan ini juga melibatkan pengemis dan menyebutkan praktik tersebut dilakukan dalam kelompok yang berbeda.
Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak ada bukti sejarah yang mendukung praktik semacam ini.
Peradaban manusia memang mengenal berbagai bentuk hukuman di masa lalu, terutama bagi mereka yang melanggar norma atau hukum yang berlaku.
BACA JUGA:Indah Afrizah Raih Medali Emas Pertama untuk Sumatera Selatan di PON 2024
BACA JUGA:Kebakaran Lahan di Alang-Alang Lebar Berhasil Dipadamkan, Total Luas Terbakar Capai 7,8 Hektar
Namun, hukuman seperti yang dijelaskan ini terlalu ekstrem dan seandainya terjadi secara luas, sudah tentu akan meninggalkan jejak arkeologis yang signifikan.
Hingga saat ini, tidak ada penemuan arkeologis yang menunjukkan adanya praktik tersebut pada masa yang diklaim.
Selain itu, sangat sulit untuk memverifikasi informasi terkait kehidupan dan hukum dari 100.000 tahun yang lalu, mengingat pada masa itu tidak ada catatan tertulis.
Bukti sejarah dan arkeologi yang kita miliki dari periode tersebut masih sangat terbatas.
Kebanyakan informasi dari masa lampau yang sangat jauh didasarkan pada interpretasi ilmiah yang berhati-hati terhadap bukti fisik yang ditemukan, seperti alat-alat batu, fosil, dan struktur pemukiman.
BACA JUGA:Pedagang Pasar 16 Ilir Palembang Laporkan Dugaan Perusakan dan Pencurian Kios ke Polda Sumsel
BACA JUGA:Tragedi Serangan Gajah Liar, Ibu Hamil Ditemukan Tewas di Kebun Karet
Sebagai penutup, klaim-klaim mengenai praktik sejarah seperti ini harus selalu diperiksa dengan skeptisisme ilmiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: