Kisruh Perebutan Tahta di Kadipaten Indramayu: Raden Benggala dan Benggali

Kisruh Perebutan Tahta di Kadipaten Indramayu: Raden Benggala dan Benggali

Istimewa/internet--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Perjalanan sejarah Kadipaten Indramayu tak lepas dari berbagai kisah perebutan tahta yang melibatkan konflik antar saudara.

Salah satu peristiwa yang paling mencolok adalah perseteruan antara Raden Benggala dan Raden Benggali, yang terjadi setelah wafatnya Wiralodra III secara mendadak.

Kisruh ini menjadi salah satu pemicu awal jatuhnya Indramayu ke tangan VOC Belanda.

Setelah Wiralodra III, penguasa Kadipaten Indramayu, meninggal dunia secara mendadak, kekosongan tahta memicu konflik di antara putra-putranya.

BACA JUGA:Aneh! Lima Lansia Dinyatakan Meninggal Ternyata Masih Hidup

BACA JUGA:Keseimbangan Silat Fisik, Silat Pikir, dan Silat Batin dalam Dunia Pendekar

Raden Benggala, sebagai putra tertua, merasa paling berhak menggantikan posisi ayahnya. Namun, adiknya, Raden Benggali, tidak setuju dengan hal ini.

Dia merasa lebih pantas dan lebih dekat dengan sang ayah, sehingga menganggap dirinya lebih layak menjadi adipati.

Perbedaan pandangan ini akhirnya memicu ketegangan yang berlarut-larut.

Kedua saudara ini mengumpulkan pendukung masing-masing, yang menyebabkan Kadipaten Indramayu terpecah menjadi dua kubu.

Di sisi lain, Kesultanan Mataram yang berkuasa sebagai pusat pemerintahan sedang terguncang oleh pemberontakan, sehingga tidak mampu mengatasi situasi di Indramayu.

Dalam kondisi ini, VOC Belanda memanfaatkan ketidakstabilan tersebut untuk campur tangan.

BACA JUGA:Pemkab Lahat Buka Seleksi 932 Formasi CPNS 2024, Berikut Rinciannya!

BACA JUGA:232 Warga Binaan Lapas Kelas IIB Empat Lawang Terima Remisi Kemerdekaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: