Tragedi Tenggelamnya Titanic dan Dampaknya Terhadap Navigasi Laut

Tragedi Tenggelamnya Titanic dan Dampaknya Terhadap Navigasi Laut

RMS Titanic.--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Dalam sejarah, ada banyak peristiwa pilu yang secara tak terduga mengubah dunia.

Salah satu contohnya adalah tragedi tenggelamnya RMS Titanic pada 15 April 1912.

Kecelakaan kapal mewah ini bukan hanya sebuah bencana besar, tetapi juga momen yang mengubah cara kita memandang keselamatan di laut dan mempengaruhi kebijakan navigasi secara global.

Titanic, kapal pesiar yang diklaim sebagai "kapal yang tidak bisa tenggelam," berangkat dari Southampton ke New York pada 10 April 1912.

BACA JUGA:Gila! Ketika Dunia Berjalan di Jalurnya, Penemuan Copernicus dan Pembukaan Istana Versailles

BACA JUGA:Sejarah Membingungkan! Kuil Borobudur Sedang Dibangun, Sementara Bangsa Viking Sudah Mengarungi Lautan

Dengan desain yang mewah dan teknologi terbaru, Titanic dianggap sebagai puncak kemajuan teknik kapal saat itu.

Namun, pada malam 14 April, kapal ini menabrak gunung es di Samudra Atlantik Utara dan tenggelam dalam waktu kurang dari tiga jam.

Dari sekitar 2.200 penumpang dan awak, hanya 710 orang yang selamat, sementara yang lainnya kehilangan nyawa di tengah suhu dingin dan gelombang yang ganas.

Tragedi ini bukan hanya sebuah cerita duka, tetapi juga memicu perubahan besar dalam regulasi keselamatan pelayaran.

BACA JUGA:Turnamen Bola Voli Piala Kades Desa Pajar Bakti, Lavani Senopati Raih Juara Utama

BACA JUGA:Ketika Waktu Memainkan Perannya! Majapahit Berjaya, dan di Sisi Lain, Notre-Dame Sudah Berdiri

Sebelum Titanic tenggelam, standar keselamatan kapal sangat minim.

Banyak kapal besar hanya memiliki cukup sekoci untuk setengah dari kapasitas penumpangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: