Tun Fatimah, Srikandi Melayu yang Bermakam di Kampar
Istimewa/internet--
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Tun Fatimah adalah salah satu tokoh wanita yang paling dihormati dalam sejarah Melayu.
Ia hidup pada abad ke-16 dan merupakan putri dari Tun Mutahir, seorang bendahara Kesultanan Melaka yang berperan penting dalam pemerintahan saat itu.
Peran Tun Fatimah dalam sejarah Melayu tidak hanya sebagai istri Sultan Mahmud Syah dari Melaka, yang dikenal dengan gelar marhum Kampar, tetapi juga sebagai sosok wanita yang kuat dan berpengaruh.
Sebagai istri Sultan Mahmud Syah, Tun Fatimah memainkan peran penting dalam mendampingi suaminya dalam menghadapi berbagai tantangan, terutama pada masa-masa sulit ketika Kesultanan Melaka mengalami tekanan dari pihak luar.
BACA JUGA:Jejak 500 Tahun Islam di Papua: Dari Raja Ampat Hingga Sultan Papua
BACA JUGA:Apa yang Membuat Borobudur, Candi Terbesar di Dunia, Ditanggalkan?
Ketangguhan dan kecerdasannya membuatnya dikenang sebagai srikandi yang tidak hanya setia, tetapi juga bijaksana dalam mendukung pemerintahan suaminya.
Setelah wafat, Tun Fatimah dimakamkan di Desa Sungai Tonang, Air Tiris, Kabupaten Kampar, sekitar 12 km dari kota Bangkinang.
Makamnya menjadi salah satu situs ziarah yang sering dikunjungi oleh masyarakat setempat dan juga para peziarah dari berbagai daerah.
BACA JUGA:Kisah Garuda Sang Raja Burung dalam Mitologi dan Lambang Kebangsaan Indonesia
BACA JUGA:Sejarah Benteng Willem II atau Benteng Pendem Cilacap: Ditemukan dalam Kondisi Tertimbun Tanah
Makam Tun Fatimah tidak hanya menjadi tempat untuk mengenang jasa-jasanya, tetapi juga sebagai simbol keteguhan dan kehormatan wanita Melayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: