Kapten Sonichi Sonei: Pemimpin Kejam Kamp Interniran Tjideng yang Akhirnya Dihukum Mati

Kapten Sonichi Sonei: Pemimpin Kejam Kamp Interniran Tjideng yang Akhirnya Dihukum Mati

Istimewa/internet--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kapten Sonichi Sonei adalah seorang perwira Jepang yang dikenal sebagai pemimpin kamp interniran Tjideng dari April 1944 hingga Juni 1945.

Selama masa kepemimpinannya, Sonei dikenal kejam dan tak berperikemanusiaan, terutama terhadap tahanan wanita dan anak-anak.

Di bawah kekuasaannya, para tahanan mengalami berbagai bentuk kekerasan, termasuk pemukulan, pembunuhan, perkosaan, serta pengurangan ransum makanan.

Tidak hanya tahanan pria yang menjadi korban kebrutalan Sonei, tetapi juga wanita dan anak-anak yang berada di kamp tersebut.

BACA JUGA:Cali Mykonos Surga Mewah ala Yunani di Pintu Ruma

BACA JUGA:Legenda Bendera Merah-Putih: Awal dan Perkembangannya dalam Sejarah Nusantara

Kamp Tjideng, yang terletak di wilayah Grogol, Jakarta, menjadi saksi bisu dari kekejaman Sonei yang tidak pandang bulu dalam melakukan tindakan keji tersebut.

Istri dari Letnan Gubernur Jenderal Van Mook, yang saat itu menjabat sebagai salah satu pemimpin pemerintahan Belanda di Indonesia, merupakan salah satu penghuni kamp tersebut dan mengalami langsung kekejaman yang dilakukan oleh Sonei.

Setelah Jepang menyerah pada Sekutu pada tahun 1945, Sonei diadili sebagai penjahat perang oleh pengadilan militer Belanda.

Dalam sidang tersebut, Sonei tidak menunjukkan penyesalan atas tindakannya selama memimpin kamp interniran.

BACA JUGA:Kisah Wanita Hebat dari Kerajaan Gegelang hingga Runtuhnya Kediri

BACA JUGA:Super Air Jet Siap Melayani Rute Jakarta - Lubuklinggau di Bandara Silampari

Pembelaannya yang dingin dan tidak menunjukkan rasa bersalah membuatnya dijatuhi hukuman mati oleh Letnan Gubernur Jenderal Van Mook.

Pada 7 Desember 1946, hukuman tersebut dilaksanakan, dan Sonei dieksekusi dengan regu tembak di tangan militer Belanda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: