Bawaslu Sumsel Ingatkan Tokoh Politik: Jangan Pasang Baliho Sembarangan!

Bawaslu Sumsel Ingatkan Tokoh Politik: Jangan Pasang Baliho Sembarangan!

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sumatera Selatan mengingatkan para tokoh politik agar tidak memasang baliho yang dapat merusak estetika kota. -DISWAY NETWORK-

PALEMBANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Menjelang Pilkada 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sumatera Selatan mengingatkan para tokoh politik agar tidak memasang baliho yang dapat merusak estetika kota

Ketua Bawaslu Sumsel, Kurniawan, menegaskan bahwa pemasangan poster dan baliho secara sembarangan oleh tokoh politik merusak keindahan kota.

"Calon kepala daerah seharusnya memberikan contoh yang baik dan tidak merusak lingkungan dengan cara memasang alat peraga kampanye di tempat yang tidak semestinya," kata Kurniawan di Palembang.

Meski demikian, Bawaslu tidak memiliki wewenang untuk melakukan penindakan langsung terhadap pemasangan baliho yang sembarangan, karena bukan bagian dari alat peraga kampanye yang diatur. 

BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Apresiasi Seleksi Anggota Komisi Informasi Sumsel Periode 2024-2028

BACA JUGA:Penjabat Gubernur Sumsel Bangkitkan Semangat Mahasiswa Baru UNSRI

"Bawaslu tidak memiliki wewenang untuk menindak poster, baliho, atau stiker yang dipasang secara sembarangan,” tambahnya.

Bawaslu Sumsel juga menerima banyak laporan dari masyarakat mengenai banyaknya foto calon kepala daerah yang dipasang sembarangan. Untuk itu, Bawaslu akan mengirimkan surat ke partai politik (parpol) untuk mensosialisasikan tempat mana saja yang boleh dan baik ditempelkan baliho.

"Kami juga meminta pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota untuk menertibkan alat peraga yang merusak lingkungan dan menghalangi pandangan jalan, seperti pemasangan di depan gang yang membahayakan pengendara," tegas Kurniawan.

Sementara itu, Kepala Divisi Kampanye Walhi Sumsel, Febrian Putra Sopah, mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan sebanyak 219 pohon dengan 233 poster yang tersebar di 17 Kecamatan Kota Palembang digunakan untuk sosialisasi calon kepala daerah. 

BACA JUGA:Rusia Akan Menutup Sebagian Laut Dekat Wilayah Crimea untuk Pelayaran

BACA JUGA:Hepy Safriani Ajak Warga Pagaralam Coblos 'Kerbai Jilbab Abang'

Pohon-pohon tersebut mengalami kerusakan, yang menyebabkan terganggunya keanekaragaman hayati karena ekosistem yang rusak.

"Selain itu, limbah poster dan baliho juga menjadi sampah plastik yang buruk bagi polusi di perkotaan," kata Febrian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: