Champapura: Medan Perang Antara Sri Vijaya dan Sailendra

Champapura: Medan Perang Antara Sri Vijaya dan Sailendra

Istimewa/internet--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Champapura, sebuah wilayah strategis di Asia Tenggara, dikenal sebagai medan perang antara dua kekuatan besar: Sri Vijaya dan Sailendra.

Sejak terbentuknya Angkor, Champapura tidak memiliki keluarga kerajaan sendiri dan pemerintahan wilayah tersebut dijalankan oleh delegasi dari istana Angkor.

Pemerintahan Yasovarman I dan Isanavarman II di Angkor mengintegrasikan warisan Chenla ke dalam istana Sailendra melalui perkawinan campur.

Hal ini mempererat hubungan antara Jawa dan Angkor.

BACA JUGA:Menelusuri Jejak Sejarah di Petilasan Ratu Putri Shuhita di Desa Jatirejo

BACA JUGA:Timnas Indonesia U-19 Maksimalkan Recovery Jelang Final Piala AFF U-19 2024

Pengaruh Jawa atas Champapura sudah terdeteksi sejak awal abad kesembilan.

Yasovarman I diklaim tidak hanya mewarisi, tetapi juga memerintah Champapura.

Po Klung Pilih Rajadara, kerabat Ratu Tribhuvanadevi, menduduki jabatan tinggi di bawah tiga raja berikutnya dan pergi berziarah ke Jawa.

Bukti hubungan ini dapat dilihat dari adanya seni Jawa di Khuong-my dan Mi-son.

Jayasaktivarman, putra Po Klung Pilih Rajadara, hanya memerintah dalam waktu singkat.

Pada fase berikutnya, muncul dinasti baru di Champapura akibat campur tangan Medang di istana Angkor.

BACA JUGA:Kehidupan Para Bidadari Setelah Pengalaman Nawang Wulan Menjadi Istri Jaka Tarub

BACA JUGA:Daftar 7 Pulau di Yunani yang Layak Dikunjungi Jika Anda ke Eropa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: