Kisah Sejarah Wafatnya Pangeran Pasarean, Putra Sunan Gunung Jati

Kisah Sejarah Wafatnya Pangeran Pasarean, Putra Sunan Gunung Jati

Istimewa/internet--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Muhamad Arifi, yang dikenal sebagai Pangeran Pasarean, adalah putra Sunan Gunung Jati dan Rara Tepasan. Menurut Carita Purwaka Caruban Nagari, ia lahir pada tahun 1495.

Pada tahun 1528, ia diangkat menjadi Dipati Cirebon (Raja Muda) menggantikan ayahnya yang sedang berkeliling tanah Sunda menyebarkan agama Islam.

Kisah wafatnya Pangeran Pasarean bermula dari pergolakan perebutan tahta di Demak yang memuncak pada masa pemerintahan Sunan Prawoto.

Terjadi pemberontakan di Demak, di mana Arya Penangsang memproklamirkan diri sebagai Raja Demak yang sah setelah berhasil membunuh Sunan Prawoto melalui suruhannya.

BACA JUGA:Aksi 'Kakek Sugiono' Embat Menantu saat Sang Suaminya Pergi Cari Kayu Bakar

BACA JUGA:Legenda Bunga Kemuning: Kisah Kecantikan 10 Putri Raja

Klaim sepihak tersebut memicu perlawanan dari Demak yang kala itu tanpa raja. 

Sebagai sekutu Demak, Cirebon merasa berkewajiban membantu.

Sunan Gunung Jati mengutus Pangeran Pasarean untuk memimpin bala tentara Cirebon bergabung dengan tentara Demak melawan Arya Penangsang dan pasukan Jipang.

Pertempuran sengit antara dua kubu terjadi berulang kali.

Dalam suatu pertempuran yang menentukan, Pangeran Pasarean yang ikut terjun ke medan laga membantu trah Pangeran Trenggono, akhirnya gugur di tangan tentara Arya Penangsang.

BACA JUGA:Elektabilitas Terbaru Calon Gubernur Jakarta Menurut Tiga Lembaga Survei

BACA JUGA:Kisah Putri Tandampalik dan Kerajaan Luwu

Pangeran Pasarean wafat di Demak pada tahun 1546.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: