Risiko Peningkatan Konflik China - Taiwan di Bawah Kepemimpinan Lai Ching-te

Risiko Peningkatan Konflik China - Taiwan di Bawah Kepemimpinan Lai Ching-te

Setelah dua bulan menjabat sebagai Presiden Taiwan, Lai Ching-te terus mendapat tekanan keras dari China. -DISWAY NETWORK-

TAIPE, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Setelah dua bulan menjabat sebagai Presiden Taiwan, Lai Ching-te terus mendapat tekanan keras dari China

Dalam pidato pelantikannya, Lai menegaskan bahwa Taiwan tidak akan tunduk pada China, yang menyebabkan tekanan dari Beijing semakin meningkat. 

Risiko konflik di Taiwan pun dirasakan semakin tinggi dari hari ke hari.

Dilansir dari news.goo.ne.jp, sebuah survei terbaru oleh think tank Jepang, Genron NPO, menunjukkan bahwa hampir 70% ahli memperkirakan akan terjadi konflik di Taiwan. 

BACA JUGA:Penemuan Prasasti Kuno Berusia 3300 Tahun: Mengungkap Sejarah Konflik Kuno

Di Jepang, masalah ini sering dibahas di media, dengan berbagai ahli memberikan pandangan mereka mengenai kemungkinan dan waktu terjadinya konflik. 

Namun, belum banyak yang menjelaskan secara rinci bagaimana China mungkin akan menjalankan rencana invasi ke Taiwan.

Strategi Invasi China

Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa pemerintahan Xi Jinping kemungkinan besar akan memilih strategi perang kilat

BACA JUGA:Aturan Baru Penjaga Pantai China Berpotensi Tingkatkan Konflik Regional

Situasi di Ukraina, di mana Rusia menghadapi perlawanan sengit dan mendapat dukungan militer besar dari negara-negara Barat, menunjukkan bahwa perang panjang tidak selalu menguntungkan. 

Berbeda dengan Ukraina, Taiwan dikelilingi oleh laut, membuat penempatan pasukan darat lebih sulit. 

Karena itu, China kemungkinan akan berusaha menguasai Taiwan secepat mungkin sebelum AS dapat memberikan bantuan militer yang signifikan.

Langkah-Langkah Invasi yang kemungkinan terjadi:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: