Candi Bajang Ratu, Misteri Pintu Gerbang Kerajaan Majapahit
Candi Bajang Ratu, Misteri Pintu Gerbang Kerajaan Majapahit--
Pada bagian kaki terdapat relief sederhana yang menggambarkan cerita Sri Tanjung.
Di bagian tubuh, terdapat relief hiasan kala, sulur-suluran, dan di bagian atap terdapat relief rumit berupa kepala Kala diapit singa, relief matahari, naga berkaki, kepala Garuda, dan relief bermata satu atau monokal.
BACA JUGA:Mengulik Pulau Kemaro dan Legenda Oei Hui Lan: Cinta yang Menginspirasi
Relief-relief tersebut dalam kepercayaan budaya Majapahit berfungsi sebagai pelindung dan penolak marabahaya.
Selain itu, terdapat pula relief cerita Ramayana dan pahatan binatang bertelinga panjang pada sayap kanan Candi.
Menurut legenda masyarakat setempat, Candi Bajang Ratu dinamakan demikian karena ketika dinobatkan menjadi raja, usia Jayanegara masih sangat muda, sehingga disebut "bajang" yang berarti "anak kecil".
Legenda ini diperkuat dengan adanya relief di bangunan tersebut yang menunjukkan seorang anak kecil.
BACA JUGA:Pulau Burung dan Suara Mistis Malam Hari: Seriangan yang Membuat Merinding
Kepercayaan lokal yang masih kuat di masyarakat Trowulan adalah pamali bagi seorang pejabat pemerintahan untuk melintasi atau memasuki pintu gerbang Candi Bajang Ratu.
Hal ini dipercayai dapat mendatangkan nasib buruk. Candi Bajang Ratu merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang penting dari Kerajaan Majapahit.
Gapura ini tidak hanya memiliki nilai arsitektur yang tinggi, tetapi juga menyimpan cerita dan legenda yang menarik.
Candi Bajang Ratu menjadi bukti kejayaan Majapahit di masa lampau dan menjadi daya tarik wisata yang menarik bagi para pengunjung. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: