Polri Angkat Suara Terkait Data Inafis yang Bocor dan Dijual di Darkweb
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho. Foto: dok/kompas.--
JAKARTA, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Menanggapi kebocoran data ini, Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menyatakan bahwa Polri akan melakukan mitigasi khusus dan bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk mencegah insiden serupa di masa depan.
Mitigasi yang dilakukan akan mencakup pengecekan ulang sistem dan penguatan keamanan untuk memastikan data-data penting tetap aman.
"Nanti kita mitigasi, kita cek kembali, yang pasti bahwa Polri akan bekerja sama dengan stakeholder lainnya untuk bisa menuntaskan permasalahan ini," jelasnya mengutip CNN, Selasa (25/6).
BACA JUGA:Data Inafis Polri Bocor dan Dijual di Darkweb Ungkap BSSN
BACA JUGA:Wisata Aladin: Destinasi Baru yang Mengesankan di Samarinda Seberang
Kepala BSSN, Hinsa Siburian, juga menyatakan pentingnya cross-check dan konfirmasi dengan pihak kepolisian untuk memastikan kebenaran data yang bocor.
Selain kebocoran data INAFIS, Indonesia juga dihadapkan pada serangan ransomware yang menimpa PDNS 2 di Surabaya.
Serangan ini mengakibatkan gangguan pada 210 instansi pusat dan daerah, termasuk layanan imigrasi di Jakarta yang mengalami antrian panjang akibat sistem yang down.
BACA JUGA:Taman Nasional Gunung Leuser: Keajaiban Alam di Perbatasan Sumatera Utara dan Aceh
Ransomware yang digunakan dalam serangan ini dikembangkan oleh kelompok ransomware LockBit, yang dikenal sebagai salah satu kelompok ransomware paling aktif dan berbahaya di dunia.
Serangan ransomware ini menunjukkan kerentanan infrastruktur digital Indonesia terhadap serangan siber.
LockBit dan kelompok ransomware lainnya menggunakan metode enkripsi untuk membekukan data korban dan menuntut tebusan untuk mengembalikan akses.
BACA JUGA:Menikmati Keindahan dan Ketenangan di The Bunder View, Bogor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: