Leher Tegang Setelah Konsumsi Jeroan Kambing? Ini Faktanya Menurut Spesialis

Leher Tegang Setelah Konsumsi Jeroan Kambing? Ini Faktanya Menurut Spesialis

Ilustrasi--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID -

Konsumsi daging atau jeroan kambing sering kali dikaitkan dengan potensi masalah kolesterol tinggi dan dampak negatif pada kesehatan. 

Salah satu mitos yang beredar adalah kondisi leher tegang atau nyeri setelah mengonsumsi olahan kambing. Apakah benar bahwa gejala ini berkaitan dengan tingginya kolesterol?

Menurut dr Rudy Kurniawan, seorang spesialis penyakit dalam dari Jakarta, tidak ada hubungan langsung antara mengonsumsi daging atau jeroan kambing dengan kondisi leher tegang yang dirasakan beberapa orang.

"Kondisi leher tegang tidak dapat langsung dikaitkan dengan konsumsi daging atau jeroan kambing. Namun, ada kemungkinan bahwa makan jenis daging tertentu yang tinggi lemak jenuh dapat memicu respons inflamasi dalam tubuh, yang kemudian bisa menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan, termasuk di leher," jelas dr Rudy.

BACA JUGA:Daging Kambing dan Hipertensi: Boleh, Kata Dokter Ada Tapinya Sih

Lebih lanjut, dr Rudy menekankan bahwa untuk mengontrol tingkat kolesterol dan tekanan darah, penting bagi masyarakat untuk memperhatikan jumlah porsi daging yang dikonsumsi. Ia juga menyarankan untuk menjaga gaya hidup aktif dengan rutin berolahraga.

"Olahraga yang teratur minimal 30 menit per hari, tiga kali seminggu, dapat membantu mengurangi risiko kolesterol tinggi. Idealnya, lima kali seminggu dengan tambahan latihan beban dua kali seminggu," tambah dr Rudy.

Selain dari aspek olahraga, dr Rudy juga menyoroti pentingnya menjaga berat badan ideal dan menghindari kebiasaan merokok. Menghentikan merokok dapat meningkatkan kadar HDL atau kolesterol baik dalam tubuh, yang secara positif memengaruhi keseimbangan kolesterol.

"Jangan lupa untuk istirahat yang cukup setiap malam, dengan tidur berkualitas antara enam hingga delapan jam. Ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung dan mengelola tekanan darah," tegas dr Rudy.

BACA JUGA:Mana yang Lebih 'Sehat'? Daging Sapi dan Kambing, Simak Disini.!

Dengan demikian, meskipun tidak ada bukti langsung bahwa leher tegang adalah hasil dari konsumsi daging kambing secara spesifik, penting bagi masyarakat untuk mengadopsi pola hidup sehat secara menyeluruh.

Pengaturan pola makan yang seimbang, olahraga teratur, dan mengelola stres juga menjadi kunci dalam mencegah risiko kesehatan yang terkait dengan tingginya kolesterol dan tekanan darah.

Pola hidup yang sehat tidak hanya memengaruhi kesehatan jantung secara keseluruhan tetapi juga memberikan dampak positif pada kualitas hidup secara umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: