Ritual Penandaan Kedewasaan dengan Ikat Kepala Merah: Tradisi yang Terhenti di Tahun 2005

Ritual Penandaan Kedewasaan dengan Ikat Kepala Merah: Tradisi yang Terhenti di Tahun 2005

tradisi yang pernah ada di Indonesia adalah ritual penandaan kedewasaan pria dengan memakai ikat kepala merah.--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID-

Di berbagai belahan dunia, terdapat beragam tradisi dan ritual yang dilakukan untuk menandai kedewasaan seseorang.

Salah satu tradisi yang pernah ada di Indonesia adalah ritual penandaan kedewasaan pria dengan memakai ikat kepala merah.

Namun, ritual ini bukanlah sembarang upacara yang bisa dengan mudah dilakukan atau disaksikan. 

Dalam tradisi ini, ikat kepala merah tidak hanya berfungsi sebagai aksesori biasa, melainkan sebuah simbol penting yang menandakan bahwa seorang pria telah mencapai kedewasaan.

BACA JUGA:Carok: Tradisi Pembelaan Harga Diri di Madura

Ikat kepala merah ini menjadi tanda kehormatan dan kebanggaan bagi pria yang memakainya, menunjukkan bahwa mereka telah melalui proses dan tantangan yang berat untuk mencapainya.

Namun, memperoleh ikat kepala merah ini tidaklah semudah membelinya di toko.

Tradisi ini mengharuskan seorang pria untuk melakukan tindakan yang ekstrem dan mengerikan: memenggal kepala seseorang.

Tindakan ini tentunya sangat bertentangan dengan hukum dan norma-norma masyarakat yang berlaku, terutama dalam konteks hukum Indonesia yang tegas melarang segala bentuk kekerasan dan pembunuhan.

BACA JUGA:Ikipalin: Ritual Pemotongan Jari dalam Tradisi Suku Dani di Papua

Karena bertentangan dengan hukum Indonesia dan nilai-nilai kemanusiaan, ritual ini akhirnya dihentikan.

Pihak berwenang bersama masyarakat adat sepakat untuk tidak lagi melanjutkan tradisi yang melibatkan kekerasan ini.

Terakhir kali ritual ini diketahui dilakukan adalah pada tahun 2005.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: