Penemuan Papyri Kuno: Mengungkap Hubungan Centurion Romawi di Mesir

Penemuan Papyri Kuno: Mengungkap Hubungan Centurion Romawi di Mesir

Papyri kuno Centurion Romawi yang ditemukan di Mesir.--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Arkeolog dari Universitas Wrocław berhasil menemukan papyri kuno yang mengungkap korespondensi centurion Romawi yang ditempatkan di Mesir.

Penemuan ini terjadi di Berenice Troglodytica, sebuah pelabuhan kuno yang terletak di pantai barat Laut Merah.

Kota ini didirikan oleh Ptolemy II Philadelphus (285–246 SM) dan dinamai sesuai nama ibunya, Berenice I dari Mesir.

BACA JUGA:Runtuhnya Imperium Raksasa Britania: Penyebab dan Dampaknya

Penggalian di sebuah pemakaman hewan di pinggiran barat kota tersebut mengungkap berbagai keramik yang berasal dari Mediterania, Afrika, dan India.

Selama periode Romawi, Berenice Troglodytica menjadi salah satu pusat perdagangan utama untuk gajah perang dan barang-barang eksotis yang diimpor dari India, Sri Lanka, Arab, dan Mesir Hulu.

Di antara artefak yang ditemukan, tim peneliti menemukan koin Romawi, fibula, ostracon (fragmen teks pada keramik), dan beberapa papyri.

BACA JUGA:Anggota Densus 88 Ditangkap Polisi Militer Karena Diduga Membuntuti Jaksa Agung Muda

Papyri ini berisi korespondensi antara centurion yang mencantumkan nama Haosus, Lucinius, dan Petronius.

Centurion adalah prajurit yang dipromosikan untuk memimpin centuria atau "century", unit militer yang terdiri dari 80 hingga 100 orang.

"Dalam korespondensi tersebut, Petronius bertanya kepada Lucinius (yang ditempatkan di Berenice Troglodytica) tentang harga barang-barang eksklusif tertentu. Ada juga pernyataan: 'Saya memberikan uangnya kepada Anda, saya mengirimkannya dengan dromedarius (sebuah unit legiun yang bergerak dengan dromedari). Jaga mereka, berikan daging sapi muda dan tiang untuk tenda mereka.'"

BACA JUGA:Bug iOS 17.5 yang Mengembalikan Foto Lama yang Dihapus, Apple Segera Luncurkan Perbaikan

Dr. Marta Osypińska dari Institut Arkeologi Universitas Wrocław menyatakan bahwa penemuan ini sangat langka dan berkualitas tinggi bagi para ahli Egyptologi dan ilmuwan lain yang mempelajari zaman kuno.

"Di bagian dunia ini, sangat sedikit situs dari periode Romawi. Orang Mesir cenderung meninggalkan sedikit catatan sejarah dari masa ini karena saat itu mereka ditaklukkan," tambah Dr. Osypińska. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: