Menelusuri Jejak Sejarah di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta

Menelusuri Jejak Sejarah di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta

Benteng Vredeburg. Foto: dok/ist.--

YOGYAKARTA, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Benteng Vredeburg di YOGYAKARTA, sebuah monumen bersejarah yang menjelma menjadi museum, telah menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang sejarah Indonesia.

Terletak di depan Gedung Agung dan Kraton Kesultanan Yogyakarta, benteng ini bukan hanya sekadar bangunan fisik, tetapi juga suatu penanda bersejarah yang memperkaya warisan budaya bangsa.

Di dalamnya, diorama-diorama mengenai sejarah Indonesia menghidupkan kembali masa lalu yang berharga.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Benteng Marlborough di Kota Bengkulu

Pendirian Benteng Vredeburg tak lepas dari konteks politik kolonial Belanda yang berupaya mempertahankan dominasinya di Nusantara.

Perjanjian Giyanti tahun 1755 menjadi latar belakang lahirnya benteng ini, sebagai hasil dari intervensi politik Belanda dalam urusan dalam negeri raja-raja Jawa saat itu.

Ketika Kesultanan Yogyakarta mulai menunjukkan kemajuan yang pesat, Belanda mulai merasa terancam.

BACA JUGA:Rekomendasi Wisata Sejarah Benteng di Indonesia: Jejak Warisan yang Megah

Dibangun dengan dalih menjaga keamanan kraton, sebenarnya benteng ini adalah alat kontrol Belanda terhadap kesultanan.

Awalnya, benteng ini dibangun pada tahun 1760 dalam bentuk yang sangat sederhana, dengan tembok tanah yang diperkuat oleh tiang-tiang kayu.

Namun, pada tahun 1765, atas usulan W.H. Ossenberch, pembangunan benteng ditingkatkan menjadi bangunan yang lebih permanen oleh seorang ahli bangunan Belanda, Ir. Frans Haak.

BACA JUGA:Membahas Kualitas Pendidikan, 4 Kampus Unggulan di Provinsi Sumatera Selatan

Benteng ini menjadi markas penting bagi pemerintah kolonial Belanda, digunakan untuk menyimpan senjata dan sebagai tempat perlindungan bagi pejabat Belanda dan residen yang bertugas di Yogyakarta.

Selama masa pendudukan Jepang pada Perang Dunia II, benteng ini dikuasai oleh tentara Jepang dan digunakan sebagai markas militer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: