Taman Nasional Kerinci Seblat: Kecantikan Hutan Hujan Tropis dan Menara Tertinggi di Sumatera

Taman Nasional Kerinci Seblat: Kecantikan Hutan Hujan Tropis dan Menara Tertinggi di Sumatera

Bukit Impian di Taman Nasional Kerinci Seblat.--

BACA JUGA:Taman Nasional Lorent, Keindahan Sang Pemilik Salju Abadi Jayawijaya

Bersama dengan Taman Nasional Gunung Leuser dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, TNKS menjadi bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO.

Prestasi ini menandai pengakuan internasional atas keunikan dan keindahan alam TNKS.

Sejarah dan Perkembangan

Sejarah TNKS dimulai pada tahun 1982, ketika kawasan seluas ± 1.424.650 ha diumumkan sebagai calon Taman Nasional.

Setelah proses pengkajian dan penataan yang panjang, Menteri Kehutanan mengukuhkan kawasan seluas ± 1.368.000 ha sebagai TNKS pada tahun 1996.

BACA JUGA:Jadi Tempat Tinggal Badak Jawa, Ini Dia Pesona Taman Nasional Ujung Kulon

Pada tahun 1999, luas TNKS diperluas menjadi ± 1.375.349,867 ha, dan pada tahun 2004, terjadi perubahan fungsi kawasan hutan produksi di Sipurak Hook menjadi bagian dari TNKS, sehingga luas totalnya mencapai ± 1.389.509,867 ha.

Masyarakat dan Pengelolaan

Peran masyarakat lokal dalam menjaga TNKS sangatlah penting.

Melalui partisipasi aktif dalam program pelestarian dan pengelolaan taman nasional, serta praktik wisata bertanggung jawab, masyarakat dapat berkontribusi positif dalam menjaga kelestarian TNKS.

Dengan zonasi yang diperbaharui pada tahun 2017, TNKS menegaskan komitmennya untuk menjaga keberlanjutan alamnya.

BACA JUGA:Ini 6 Taman Nasional di Indonesia yang Diakui UNESCO

Taman Nasional Kerinci Seblat bukan hanya sekadar taman nasional; itu adalah perwakilan kekayaan alam Sumatera yang harus dijaga dengan sungguh-sungguh.

Dengan keindahan alam dan keanekaragaman hayati yang dimilikinya, TNKS tidak hanya menjadi stasiun konservasi yang penting tetapi juga destinasi ekowisata yang menarik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: