Mitos dan Realitas Carok: Apakah Hanya Sebatas Pengeroyokan?
Mitos dan Realitas Carok: Apakah Hanya Sebatas Pengeroyokan?--
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Pendapat kontradiktif antara Kades Bumi Anyar dan seorang budayawan Madura mengejutkan masyarakat terkait tragedi carok antara Hasan Tanjung dan Mat Tanjar.
Menurut Kades Bumi Anyar, carok di Madura adalah hal yang lumrah terjadi secara luas.
Namun, budayawan Madura berpendapat sebaliknya.
Budayawan Madura menyatakan bahwa istilah carok sudah tidak ada lagi dan digantikan oleh pengeroyokan.
BACA JUGA:Carok di Bangkalan: Mengupas Tradisi Mempertahankan Harga Diri Masyarakat Madura
Menurutnya, dalam sejarah, carok pernah menjadi penyelesaian akhir yang meninggikan harga diri, terutama pada abad ke-18 dan kebelakang abad ke-16.
Ia menjelaskan bahwa carok terjadi ketika harga diri seseorang terancam, dan pada masa lalu, hal ini melibatkan tokoh agama dan masyarakat.
Menariknya, budayawan Madura menyebut bahwa carok biasanya terjadi sebagai upaya mengembalikan harga diri.
BACA JUGA:Dibalik Celurit Patah: Kisah Menegangkan Carok Mat Tanjar dan Hasan Tanjung
Jika seseorang lemah, penyelesaiannya dapat dengan bermaaf-maafan.
Namun, bagi orang hebat, carok menjadi jalan satu-satunya untuk memulihkan harga diri.
Meski demikian, Kades Bumi Anyar mengungkapkan bahwa kejadian antara Hasan Tanjung dan Mat Tanjar merupakan peristiwa pertama di Bumi Anyar.
Meskipun carok lumrah di Madura, situasi seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Bikin Geleng-geleng Kepala, Ini 11 Misteri Daerah Jambi yang Bikin Anda Tercengang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: