Mitos di Pulau Penyengat Kepri, Muda-mudi Dilarang Berdua-duaan ke Sini, Mengapa?

Mitos di Pulau Penyengat Kepri, Muda-mudi Dilarang Berdua-duaan ke Sini, Mengapa?

Ilustrasi Pasangan yang sedang jalan-jalan di Pantai.-DISWAY NETWORK/RAKYAT EMPAT LAWANG-

Pulau Penyengat memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Pulau ini pernah menjadi pusat pemerintahan dan kebudayaan Kesultanan Riau-Lingga pada abad ke-18 hingga ke-19. 

Pulau ini juga menjadi tempat tinggal para raja, bangsawan, dan ulama yang berpengaruh di Nusantara.

BACA JUGA:Jika Berkunjung ke Babel Jangan Coba-Coba Menepuk Air di Kolong, Ini Alasannya!

BACA JUGA:Misteri dan Mitos Gunung Rinjani: Keajaiban yang Memikat di Setiap Puncak

Salah satu tokoh yang paling terkenal dari Pulau Penyengat adalah Raja Ali Haji, seorang sastrawan besar Melayu yang menciptakan Gurindam Dua Belas, sebuah karya sastra yang mengandung ajaran moral dan etika. 

Raja Ali Haji juga dikenal sebagai penulis Tuhfat al-Nafis, sebuah buku sejarah yang mengisahkan tentang asal-usul dan perkembangan Kesultanan Riau-Lingga.

Menurut cerita, Pulau Penyengat memiliki nilai romantis yang tinggi, karena menjadi tempat mas kawin bagi Raja Mahmud Syah III dan Raja Hamidah, putri dari Yang Dipertuan Muda Riau. 

Konon, pulau ini dinamakan Penyengat karena dihadiahkan oleh sang raja kepada permaisurinya sebagai tanda cinta. 

BACA JUGA:Oh Ini Alasan Tidak Boleh Menolak Tawaran Makan di Bangka Belitung, Jangan Coba-coba Melanggar!

BACA JUGA:Misteri Hilangnya Trofi Jules Rimet, Dari Ulah Makhluk Astral Hingga Dijual di Pasar Gelap

Penyengat berarti sengat atau bisa, yang melambangkan kekuatan dan keteguhan hati.

Mitos di Pulau Penyengat

Selain sejarah, Pulau Penyengat juga kaya akan mitos yang menarik. 

Mitos-mitos ini menambahkan nuansa mistis pada pulau ini, yang membuatnya semakin menantang untuk dieksplorasi. 

BACA JUGA:Jangan Sembarangan! Mau E'ek Ada Mantranya, Begini Mantra Permisi Buang Hajat, Orang Babel Wajib Tahu!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: