Kontroversi Situs Gunung Padang: Klaim Peradaban Maju Dipertanyakan
Kontroversi Situs Gunung Padang: Klaim Peradaban Maju Dipertanyakan--
Pendapat Lutfi juga bersinggungan dengan linimasa peradaban manusia yang menunjukkan kehidupan purbakala sebagai masyarakat pemburu-pengumpul pada puluhan ribu tahun Sebelum Masehi.
Klaim bahwa peradaban manusia di Gunung Padang telah mendirikan piramida pada 12.000 tahun lalu dinilai tidak sesuai dengan konteks sejarah manusia pada masa itu.
Danny Hilman menegaskan bahwa Gunung Padang bukanlah bukit alami, melainkan piramida berlapis dengan penanggalan berbeda-beda.
BACA JUGA:Penampakan Kuyang di Cileungsi Bogor, Fakta atau Hoax?
Meski klaim tersebut didukung oleh survei, skeptisisme tetap muncul terkait validitas klaim ini. Flint Dibble menyoroti ketiadaan bukti bahwa lapisan terkubur dibangun oleh manusia, serta absennya jejak pelapukan alami.
Kontroversi semakin memuncak dengan klaim adanya batu berbentuk belati yang diyakini sebagai buatan manusia.
Meskipun tim peneliti menyatakan keunikan batu tersebut, skeptis seperti Dibble menolak klaim ini tanpa adanya bukti "pengerjaan atau apa pun yang menunjukkan bahwa itu adalah buatan manusia."
BACA JUGA:Mitos Mandi Saat Demam: Fakta dan Panduan yang Perlu Diketahui
Dalam menghadapi skeptisisme, Danny Hilman memperkuat ajakannya kepada peneliti global untuk datang dan melakukan penelitian di Gunung Padang.
Namun, para ahli arkeologi tetap menekankan perlunya bukti yang lebih kuat dan konsisten sebelum klaim peradaban maju ini dapat diterima secara luas.
Kontroversi seputar Gunung Padang menimbulkan pertanyaan mendalam tentang akurasi klaim mengenai peradaban maju pada masa lalu, sementara sebagian ahli berharap agar situs ini dapat dihargai sebagai warisan berharga tanpa perlu disematkan pada narasi perkembangan peradaban manusia. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: