Bunga Melati dan Gigi Putri Kraton, Kisah Romantis di Balik Sejarah Klaten!

Bunga Melati dan Gigi Putri Kraton, Kisah Romantis di Balik Sejarah Klaten!

Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.-DISWAY NETWORK-

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kabupaten Klaten, salah satu dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, memiliki sejarah yang kaya terabadikan dalam berbagai catatan arsip kuno dan kolonial, serta manuskrip Jawa. 

Catatan ini meliputi karya-karya seperti Serat Perjanjian Dalem Nata, Serat Ebuk Anyar, Serat Siti Dusun, Sekar Nawala Pradata, Serat Angger Gunung, Serat Angger Sedasa, dan Serat Angger Gladag. 

BACA JUGA:Nama-nama 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah, Berikut Ibukota, Luas dan Jumlah Penduduknya

Referensi dari bundel arsip Karesidenan Surakarta, seperti Soerakarta Brieven van Buiten Posten, Brieven van den Soesoehoenan 1784-1810, Daghregister van den Residentie Soerakarta 1819, Reporten 1787-1816, Rijksblad Soerakarta, dan Staatblad van Nederlandsche Indie, juga menjadi pijakan sejarah yang kuat.

Sejumlah naskah seperti Babad Giyanti, Babad Bedhahipun Karaton Negari Ing Ngayogyakarta, Babad Tanah Jawi, dan Babad Sindula turut menjadi sumber penting dalam menelusuri perkembangan Klaten. 

BACA JUGA:Ssst... Inilah Kabupaten Kendal, Ada Pantai Tersembunyi yang Belum Banyak Diketahui di Kendal!

Salah satu kisah menarik adalah tentang Kyai dan Nyai Mlati, dianggap sebagai sumber terpercaya yang menjadi cikal bakal kampung dan asal muasal nama Klaten. 

Cerita ini menyiratkan peran mereka dalam menanam bunga Melati untuk menghitamkan gigi para putri kraton, sebuah tugas istimewa yang memperkaya warisan budaya daerah ini.

Meskipun catatan sejarah Kyai dan Nyai Mlati memberikan warna unik, keberadaan Candi-candi Hindu dan Budha, serta peninggalan kuno lainnya, memberikan dimensi sejarah yang lebih luas. 

Desa-desa kuno seperti Pulowatu, Gumulan, Wedihati, Mirah-mirah, dan Upit, menjadi saksi bisu asal muasal Klaten. 

BACA JUGA:WOW! Dibalik Pesona Alam Kebumen, Rahasia Asal-usul Nama yang Menyentuh Hati

Peninggalan bersejarah seperti petilasan Ngupit bahkan memberikan tanggal penting, seperti pertanda 8 November 66 Maeshi menurut Raden Rakai Kayuwangi.

Benteng atau loji Klaten, yang berdiri pada masa pemerintahan Sunan Paku Buwana IV, menandai peristiwa monumental. 

Dimulai dengan peletakan batu pertama pada tanggal 12 Rabiulakir, Langkir, Alit 1731 atau 28 Juli 1804 menurut sengkala RUPA MANTRI SWARANING JALAK. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: