Brebes dan Tegal Apa Hubunganya? Berikut Misteri Tersembunyi dan Asal-Usul Nama Brebes!

Brebes dan Tegal Apa Hubunganya? Berikut Misteri Tersembunyi dan Asal-Usul Nama Brebes!

Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.-DISWAY NETWORK-

Naskah ini menuturkan perjalanan Prabu Bujangga Manik, seorang pendeta Hindu Sunda, pada awal abad ke-16, menjelajahi tempat-tempat suci agama Hindu di Jawa dan Bali.

BACA JUGA:8 Caleg Brebes Berstatus Ganda Dalam Silon, Kok Bisa?

Selain warisan sejarah, Brebes juga dikenal sebagai "Kota Telur Asin." 

Julukan ini diberikan karena Kabupaten Brebes merupakan produsen telur asin terbesar di Indonesia. Keunikan ini menjadi bagian dari identitas dan kebanggaan masyarakat setempat, menciptakan cerita menarik di balik julukan "Kota Telur Asin" untuk Kabupaten Brebes.

Sejarah Nama dan Asal-usul Kabupaten Brebes

Kabupaten Brebes memiliki sejarah yang kaya, dengan asal-usul nama yang terkait erat dengan kondisi lingkungan dan peristiwa sejarah. 

BACA JUGA:Rahasia Makna Mendalam di Balik Nama Kabupaten Boyolali! Kamu Harus Tahu!

Beberapa pendapat menyatakan bahwa nama "Brebes" berasal dari kata "Bara" dan "Basah," menggambarkan hamparan tanah luas dan basah yang melambangkan daerah dataran luas yang berair.

Dalam bahasa Jawa, "Brebes" atau "mrebes" memiliki arti tansah metu bayune atau selalu keluar air, mencerminkan kondisi alam sekitar yang subur. 

Nama ini sudah muncul sejak zaman Mataram, di mana Brebes awalnya merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tegal.

Pada masa pemerintahan Raja Amangkurat II dari Mataram, Brebes menjadi bagian dari Tegal. Amangkurat II, sebelum menjadi raja, awalnya dikenal sebagai Mas Rahmat, putra dari Amangkurat I. 

BACA JUGA:Asal-usul Nama Kabupaten Blora di Jawa Tengah, Apa Hubungannya dengan Lumpur?

Amangkurat I, yang terkenal sebagai raja pemberontak, meninggal saat pelarian di Banyumas pada 1677 setelah melakukan pemberontakan dengan Raden Trunajaya.

Amangkurat I berwasiat untuk dimakamkan di dekat gurunya di Tegalarum, Tegal, dan putranya, Mas Rahmat, kemudian diangkat menjadi Raja Mataram dengan gelar Amangkurat II. Dengan kekuatan yang lemah, Amangkurat II meminta bantuan VOC Belanda untuk melawan Trunajaya.

Persekutuan ini menghasilkan perjanjian di mana wilayah Mataram bagian pesisir Jawa akan digadaikan kepada VOC Belanda jika mereka berhasil menumpas Trunajaya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: