Sistem Pembayaran Tol Non-Stop Dikritik oleh Asosiasi Transportasi

Sistem Pembayaran Tol Non-Stop Dikritik oleh Asosiasi Transportasi

Sistem Pembayaran Tol Non-Stop Dikritik oleh Asosiasi Transportasi.--

BACA JUGA:Kehidupan Petani di Lereng Gunung Tetap Berjalan Normal Meskipun Erupsi Marapi

Menurutnya, di balik penerapan sistem ini ada indikasi pemaksaan perusahaan BUMN untuk membeli teknologi MLFF yang dianggapnya bukan kebutuhan utama.

"Yang saya tangkap, ini akan dipaksakan, salah satunya Jasa Marga, Hutama Karya, BUJT ini, perusahaan BUMN kita dipaksa oleh PUPR beli itu barang rongsokan untuk dibeli.

Padahal kita nggak butuh teknologi itu," kata Andre kemarin, dikutip dari detikNews.

Andre menilai, teknologi MLFF ini tidak perlu karena sudah ada On Board Unit (OBU) yang bisa dipasang di setiap mobil. "Kalau hanya sebatas teknologi tanpa sentuh, teknologi sekarang bisa.

BACA JUGA:Hotel-Hotel yang Cocok untuk Pengantin Baru di Bengkulu, Punya Fasilitas Mewah dan Harga Terjangkau!

Tinggal pasang OBU saja di mobil, itu sudah kayak di Jepang atau di mana-mana," ujarnya.

Andre Rosiade lantas meminta Menteri BUMN Erick Thohir mengkaji hal tersebut. Menurutnya, anggaran yang digelontorkan perusahaan negara untuk menebus teknologi MLFF itu akan mubazir.

"Jangan sampai Pak Menteri pensiun, Jasa Marga, Hutama Karya, Waskita disuruh beli MLFF ini. Teknologi yang nggak approved, hanya dipakai di satu negara, ngapain kita pakai satelit-satelit segala, pintu tol kita ada, kalau mau tanpa sentuh tinggal pasang OBU di mobil masing-masing. Jangan sampai kita dibodohi," tuturnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: