Sistem Pembayaran Tol Non-Stop Dikritik oleh Asosiasi Transportasi

Sistem Pembayaran Tol Non-Stop Dikritik oleh Asosiasi Transportasi

Sistem Pembayaran Tol Non-Stop Dikritik oleh Asosiasi Transportasi.--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Sistem pembayaran tol non-stop telah menjadi topik kontroversial yang mencuat dalam perbincangan Asosiasi Transportasi.

Meskipun dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi kemacetan di jalan tol, sistem ini tidak luput dari kritik yang dilontarkan oleh pihak-pihak terkait transportasi.

Artikel ini akan membahas berbagai pandangan dan kritik yang diungkapkan oleh Asosiasi Transportasi terhadap sistem pembayaran tol non-stop, serta dampaknya terhadap pengguna jalan tol dan sistem transportasi secara keseluruhan.

BACA JUGA:Malaysia Memantau Uji Coba Sistem Bayar Tol Tanpa Henti di Indonesia

Penerapan sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) atau sistem pembayaran tol tanpa setop mendapat kritik dari Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade.

Teknologi MLFF dipandang bukan sebagai kebutuhan utama Indonesia, yang masih bisa digantikan dengan alternatif lain sehingga dikhawatirkan akan mubazir.

Menanggapi hal ini, Asosiasi Sistem Informasi Cerdas atau Intelligent Transportation System Association of Indonesia (ITS Indonesia) buka suara.

BACA JUGA:Begini Cara Memutihkan Wajah dengan Tomat: Rahasia Glowing dan Mulus dalam 1 Malam

Vice President ITS Resdiansyah mengatakan, pengaplikasian sistem ini di Indonesia memberikan tiga alternatif opsi, antara lain menggunakan On Board Unit (OBU), single ticket, hingga download aplikasi.

Sebagai informasi, ITS sendiri merupakan pendamping Roatex, perusahaan pelaksana proyek MLFF.

"Ada tiga opsi. Bisa pakai OBU, bisa pakai ini (aplikasi), bisa pakai single tiket. Kenapa kita kasih tiga alternatif? Karena di Indonesia adalah pengguna IT, kita belum pengembang IT. Ada yang sudah mampu gunakan gadget ada yang belum. Kendaraan komersial itu kan sopirnya ganti-ganti," ujarnya, ditemui di Kantor PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (5/12/2023).

BACA JUGA:Mengungkap Rahasia Pria, Alasan Mereka Lebih Memilih Janda daripada Perawan!

Stop di Bali

Menurutnya, kendaraan komersial lebih baik pakai OBU fisik dari perusahaan sehingga siapa pun drivernya tidak akan menjadi masalah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: