Sistem Pembayaran Tol Non-Stop Dikritik oleh Asosiasi Transportasi

Sistem Pembayaran Tol Non-Stop Dikritik oleh Asosiasi Transportasi.--
Sementara bagi orang yang jarang menggunakan tol bisa pakai single tiket. Nantinya, akan dilihat mana opsi yang paling cocok untuk diterapkan di tol-tol Indonesia ke depannya.
"Kalau di Eropa firm OBU karena semua perusahaan sudah dikenalkan dari awal dan OBU paling efektif.
Kalau di Indonesia orang nggak mau bayar lagi. Makannya kalau download aplikasi gratis kenapa harus bayar OBU," ujar Resdiansyah.
BACA JUGA:Enam Hari lagi, Siap-Siap Uji Coba Bayar Tol Non-Stop di Bali
"Tapi bagi komersial, kalau saya pribadi, yang menengah ke atas, saya lebih pilih OBU, jujur, daripada HP. Karena HP saya gunakan untuk kerja untuk apa. Saya akan pilih OBU," sambungnya.
Selain itu, menurutnya pengadaan pemerintah untuk MLFF tidak mubazir. Pasalnya, Indonesia sendiri sama sekali tidak mengeluarkan uang untuk sistem ini.
Pengembangan proyek ini merupakan investasi dari Pemerintah Hungaria. Adapun lewat kerja sama ini, sistem MLFF menggunakan teknologi Global Navigation Satelit System (GNSS).
BACA JUGA:Takjub! Lihat Sendiri Keindahan Hotel-Hotel di Lombok yang Bakal Membuat Anda Terpesona!
"Pemerintah tidak keluar uang satu rupiah pun. Kemudian mereka diberikan konsensi 9 tahun, konsesinya pun tidak boleh menaikkan tarif tol, mereka ambilnya dari service fee.
Jadi selama ini operator itu harus biayai perawatan tol gate, mesinnya, apa semuanya, sekarang tidak perlu. Uang uang itu yang akan dijadikan service fee untuk membayar balik investasi mereka," jelasnya.
Resdiansyah menjelaskan, setelah 9 tahun teknologinya di Indonesia bisa dikembangkan kembali. Menurutnya, GNSS sendiri merupakan teknologi masa depan yang nantinya bisa diterapkan di mana-mana.
BACA JUGA:Erupsi Gunung Marapi: 11 Pendaki Tewas, Fakta-fakta yang Perlu Diketahui
"Tempat parkir pun 10 tahun ke depan akan pakai GNSS. Keluar rumah ke tol ke parkir itu semua akan gunakan GNSS," kata Resdiansyah.
"Ini keuntungan untuk masa depan. Yang perlu kita tegakkan sistem data base kita tentang elektronik identification registration, kita kan tahu sering nombok nomor palsu. Itu yang sedang kita perbaiki bersama Korlantas," pungkasnya.
Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, menyatakan penolakannya terhadap pengaplikasian MLFF di Rapat Rapat Kerja Komisi VI bersama Menteri BUMN Erick Thohir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: