Arkeolog Terkemuka Mengungkap Fakta di Balik Kutukan Firaun

Arkeolog Terkemuka Mengungkap Fakta di Balik Kutukan Firaun

Arkeolog Terkemuka Mengungkap Fakta di Balik Kutukan Firaun.--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Baru-baru ini, seorang arkeolog terkemuka memberikan pandangannya mengenai "kutukan firaun" yang konon menyebabkan kematian bagi mereka yang mengganggu makam kuno di Mesir.

Menurut Zahi Hawass, mantan menteri negara urusan barang antik Mesir, kutukan tersebut sebenarnya hanyalah kasus sederhana dari bakteri yang menumpuk di dalam makam, bukanlah kutukan yang sesungguhnya. 

Dilansir oleh New York Post pada Minggu (3/12/2023), Hawass menyatakan kepada The Sun bahwa mitos kutukan itu hanyalah khayalan semata.

BACA JUGA:Gedung Agung Raih Penghargaan Desa Cantik

Hawass memberikan saran kepada para arkeolog modern tentang cara menghindari mitos atau nasib buruk yang terkait dengan kutukan tersebut.

Kutukan ini selama ini diyakini akan menimpa siapa saja yang mengganggu sisa-sisa mumi orang Mesir kuno, termasuk orang-orang yang membuka makam Tutankhamun.

Beberapa tokoh terkenal yang dikaitkan dengan kutukan ini, seperti Lord Carnarvon yang meninggal lima bulan setelah membuka makam pada tahun 1923 akibat gigitan nyamuk, menjadi bahan pembicaraan. 

BACA JUGA:Mengungkap Misteri Gunung Marapi: Legenda di Balik Letusan

Hawass menegaskan bahwa kematian cepat terkait makam bukanlah akibat kutukan, melainkan paparan bakteri yang tak terlihat.

Hawass menyatakan bahwa para arkeolog di masa lalu yang terburu-buru masuk ke dalam makam terkena kuman dan kemudian meninggal. 

Sebagai tindakan pencegahan, ia menyarankan meninggalkan ruangan makam yang baru dibuka selama 30 menit untuk membersihkan kuman-kuman tersebut.

BACA JUGA:Cik Ujang: Kesuksesan Porprov di Lahat Tanpa Bantuan PT BA

"Baru dua minggu lalu saya menemukan sarkofagus tersegel, seberat 25 ton, sekitar 60 kaki di bawah tanah," terang Hawass kepada The Sun.

Dia menjelaskan bahwa tutup sarkofagus itu beratnya sekitar enam ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: