Fakta Unik Stasiun Klakah, Stasiun Tertua dan Terbesar di Lumajang

Fakta Unik Stasiun Klakah, Stasiun Tertua dan Terbesar di Lumajang

Stasiun Klakah adalah salah satu tempat yang bisa menjadi pilihan bagi warga Lumajang yang ingin menikmati moda transportasi kereta api. --

LUMAJANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Stasiun Klakah adalah salah satu tempat yang bisa menjadi pilihan bagi warga Lumajang yang ingin menikmati moda transportasi kereta api

Meski lokasinya jauh dari pusat kota, namun stasiun ini tetap ramai dikunjungi oleh penumpang yang ingin bepergian ke berbagai daerah.

Stasiun Klakah tidak hanya menawarkan pelayanan transportasi yang nyaman, tetapi juga menyimpan sejarah dan fakta unik yang menarik untuk diketahui. 

Berikut adalah beberapa fakta unik tentang stasiun Klakah yang merupakan stasiun tertua dan terbesar di Lumajang.

BACA JUGA:10 Besar KPU Kab/Kota Diumumkan, Empat Lawang Dihiasi Dua Wajah Lama

Proses Pembangunan Stasiun Klakah

Stasiun Klakah dibangun pada zaman kolonial Belanda, tepatnya antara tahun 1884 hingga 1895. 

Pembangunan stasiun ini dilakukan oleh perusahaan kereta api milik pemerintah Hindia Belanda, yaitu Staatspoorwegen.

Stasiun Klakah merupakan bagian dari jalur kereta api Pasuruan-Probolinggo-Klakah yang dibangun untuk menghubungkan daerah pesisir utara Jawa Timur dengan daerah pedalaman. 

BACA JUGA:6 Cerita Rakyat Jawa Barat yang Penuh Misteri! Simak Kisah Sangkuriang hingga Purbasari yang Menarik!

Jalur ini juga dimaksudkan untuk mengangkut hasil bumi seperti tebu, kopi, dan tembakau dari daerah Lumajang dan sekitarnya.

Merupakan Stasiun Terbesar di Lumajang

Stasiun Klakah memiliki status sebagai stasiun kelas II di bawah naungan PT KAI Daerah Operasi (Daop) IX Jember. 

Stasiun ini merupakan stasiun terbesar di Lumajang dibandingkan dengan tiga stasiun lainnya, yaitu Randuagung, Ranuyoso, dan Jatiroto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: