Nah lho, Facebook dan Instagram Melarang Penggunaan AI untuk Iklan Capres-Cawapres

Nah lho, Facebook dan Instagram Melarang Penggunaan AI untuk Iklan Capres-Cawapres

Nah lho, Facebook dan Instagram Melarang Penggunaan AI untuk Iklan Capres-Cawapres-ist-

Nah lho, Facebook dan Instagram Melarang Penggunaan AI untuk Iklan Capres-Cawapres

EMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kontroversi mewarnai dunia media sosial ketika Facebook dan Instagram mengumumkan larangan penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam iklan yang terkait dengan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres).

Keputusan ini menarik perhatian publik dan mengundang pertanyaan tentang batasan-batasan yang diberlakukan terhadap teknologi AI dalam ranah politik. 

Artikel ini akan membahas dampak dan implikasi larangan tersebut dalam konteks pilihan umum dan dinamika media sosial.

BACA JUGA:Suami Penuh Amuk Bacok Istri, Kehancuran Rumah Tangga di Musi Rawas!

Meta, perusahaan induk Facebook, telah mengumumkan larangan terhadap iklan politik yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) generatif.

Tujuannya adalah mencegah penyebaran konten sesat selama masa pemilu. Larangan ini juga mencakup WhatsApp, produk lain yang dimiliki oleh Meta.

BACA JUGA:Langkah-langkah untuk Mencegah Penghapusan Akun Gmail oleh Google pada 1 Desember 2023

Sebelumnya, Meta tidak memiliki larangan khusus terkait AI, namun, penggunaan konten hasil rekayasa AI sekarang harus mematuhi aturan perusahaan terkait larangan konten bohong dalam iklan.

Meta baru-baru ini memberikan akses ke teknologi AI mereka kepada pengiklan digital, memungkinkan pembuatan latar belakang otomatis dan variasi iklan melalui perintah teks.

Meskipun Meta telah memperluas penggunaan teknologi AI-nya, perusahaan berencana untuk meluncurkan perangkat AI untuk iklan secara global pada tahun 2024. 

BACA JUGA:Transformasi Mendalam, 5 Fakta Terkait Kasus Google yang Merubah Masa Depan Internet

Keputusan ini dianggap sebagai langkah signifikan, mengingat persaingan antara perusahaan teknologi untuk mengembangkan teknologi AI masing-masing.

Sebaliknya, Google tidak memberlakukan larangan serupa terhadap penggunaan AI untuk iklan politik. Google memilih menggunakan sistem pemblokiran "kata kunci politik" dalam perintah AI mereka. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: