Melihat Misteri Gunung Padang Ciwidey, Makna Spiritual di Bebatuan Raksasa di Puncak Gunung
Melihat Misteri Gunung Padang Ciwidey, Makna Spiritual di Bebatuan Raksasa di Puncak Gunung--
BACA JUGA:Melihat Pesona Batu Akik HBA Empat Lawang, Motif Teratai berwarna putih
Magma yang membeku akibat perubahan cuaca dalam jangka panjang membentuk batu-batu besar ini.
Garis-garis horisontal pada beberapa batu yang lebih kecil menandakan bekas gerakan vertikal akibat erupsi ini.
Namun, yang membuat Gunung Padang begitu istimewa adalah cara masyarakat sekitar pada zaman dahulu mengaitkan kompleks batu ini dengan aspek spiritual.
17 Tingkat Siklus Hidup Manusia
BACA JUGA:Ahmad Muzani Soroti Ketidaksukaan Terhadap Prabowo-Gibran
Batu-batu raksasa tersebut dibagi menjadi 17 tingkat yang menggambarkan siklus atau proses hidup manusia.
Terbagi menjadi tiga kelompok besar siklus, yaitu Tahap A, B, dan C.
Tahap A melambangkan kelahiran dan masa anak-anak.
Di sebelah kanan, terdapat batu-batu seperti Cikahirupan, yang berbentuk cekung seperti wadah yang mengandung air, dan batu Lawang Saketeng yang menyerupai gerbang.
BACA JUGA:H Rodi Wijaya, Dapatkan 'Tiket' untuk Pilkada 2024?
Batu gerbang ini menjadi pintu masuk saat naik ke Gunung Padang.
Ada juga Batu Palawangan Ibu yang menggambarkan organ vital ibu tempat bayi lahir, Batu Paibuan yang melambangkan seorang ibu merawat bayinya, Batu Panyipuhan yang bisa digerus untuk menghasilkan bedak, dan Batu Poponcoran yang melambangkan proses belajar.
Beberapa batu besar memiliki lorong di dalamnya, seperti Batu Panyipuhan dan Batu Poponcoran yang dianggap melambangkan tahap pendidikan anak.
Kompleks batu tahap B, yang disebut masa dewasa, terdiri dari rangkaian batu-batu raksasa seperti Batu Saadeg, Batu Gedong Peteng, Batu Karaton, dan Batu Kutarungu. Batu Saadeg berdiri tegak, sementara Batu Karaton terletak di sisi tebing dengan ceruk seperti singgasana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: