Pada Tahun 2500, Bumi Diproyeksikan Akan Menjadi Tempat yang Asing

Pada Tahun 2500, Bumi Diproyeksikan Akan Menjadi Tempat yang Asing

Pada Tahun 2500, Bumi Diproyeksikan Akan Menjadi Tempat yang Asing.--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Perubahan iklim yang tidak terkendali berpotensi mengubah kondisi Bumi, bahkan mengancam keberlangsungan hidupnya.

Sejak 1990, para ilmuwan secara berkala mengevaluasi kemajuan Bumi melalui laporan penilaian ilmiah dari Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) dan laporan-laporan khusus terkait.

Laporan IPCC menyajikan penelitian yang menyoroti tindakan yang harus diambil sebelum tahun 2100, dan konsekuensi yang mungkin terjadi jika tindakan tersebut tidak dilakukan.

Semua ini berkaitan dengan Perjanjian Paris, yang bertujuan untuk mengkoordinasikan tanggapan global terhadap ancaman perubahan iklim dengan tujuan menahan kenaikan suhu rata-rata global di bawah 2°C dari tingkat pra-industrial dan berusaha untuk membatasinya pada 1,5°C.

BACA JUGA:Bagaimana Kondisi Bumi Dalam 500 Tahun Mendatang?

Perjanjian Paris ditetapkan dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 2015 di Paris, dan mendorong masing-masing negara untuk mengikuti komitmen perubahan iklim yang disebut sebagai "nationally determined contributions" (NDCs).

Dalam kerangka Perjanjian Paris, jika tindakan pencegahan tidak diambil, kita menghadapi ancaman serius pemanasan global pada tahun 2100.

Dampak yang mungkin termasuk kebakaran hutan, badai, kekeringan, banjir, panas ekstrem, perubahan ekosistem perairan, dan sebagainya.

Para peneliti telah membuat proyeksi model iklim global berdasarkan Jalur Konsentrasi Representatif (RCP), yang menggambarkan perkiraan waktu terkait konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. 

BACA JUGA:Wae Rebo, Keindahan Desa di Atas Awan, Pengunjung Wajib Bunyikan Ketongan

Model-model tersebut mencakup skenario mitigasi rendah (RCP6.0), sedang (RCP4.5), dan tinggi (RCP2.6), yang sesuai dengan upaya Perjanjian Paris untuk membatasi kenaikan suhu global hingga tahun 2500 di bawah "2 derajat Celsius" dari tingkat pra-industrial.

Penelitian juga melibatkan pemodelan distribusi vegetasi, tekanan panas, dan kondisi pertumbuhan tanaman utama saat ini.

Hal ini dimaksudkan untuk memahami tantangan lingkungan yang mungkin dihadapi oleh generasi masa depan sejak abad ke-22 dan seterusnya.

BACA JUGA:Merapi, Perkembangan Kerak Bumi atau Earth Crust

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: