Legenda Tapak Tuan, Aceh Selatan: Ketika Naga Menyelamatkan Putri Bungsu
Legenda Tapak Tuan.--
BACA JUGA:ASAL USUL BATU SIAU DAN AKE SIO | Cerita dari Pulau Siau Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Saat pertikaian mencapai puncaknya, seorang manusia bernama Tuan Tapa muncul.
Tuan Tapa, yang tinggal di daerah Goa Kalam, mengajukan permintaan agar naga jantan bersedia mengembalikan Putri Bungsu kepada orang tuanya.
Namun, naga menolak dan bahkan menantang Tuan Tapa untuk berduel.
Pertarungan epik antara naga dan Tuan Tapa pun dimulai.
BACA JUGA:Legenda Ampaha, Cerita Rakyat Kepulauan Talaud
Setelah perjuangan yang sengit, Tuan Tapa berhasil mengalahkan naga jantan.
Putri Bungsu akhirnya berhasil diselamatkan dan diserahkan kepada orang tuanya.
Naga betina, yang sempat melarikan diri ke Cina, meninggalkan jejak kehancuran di sepanjang perjalanannya.
Ia membelah dua sebuah pulau di daerah Bakongan, yang sekarang dikenal sebagai Pulau Dua, dan merusak sebuah pulau besar lainnya hingga menjadi 99 pulau kecil, yang saat ini dikenal sebagai Pulau Banyak di Aceh Singkil.
BACA JUGA:Pomomutula dan Pomomantdowa di Bolaang Mongondow Utara: Kisah Perjalanan dan Asal Usul Namanya
Meskipun mungkin sulit dipercaya, legenda ini meninggalkan jejak fisik yang nyata.
Bekas naga jantan yang tewas dalam duel dengan Tuan Tapa masih dapat disaksikan dalam bentuk batu hitam yang terpecah-pecah, yang dikenal dengan sebutan "Batu Itam."
Darah naga tersebut membeku dan menjadi batu merah yang dikenal sebagai "Batu Merah."
Sementara itu, jejak Tuan Tapa, seperti telapak kakinya, tongkatnya, pecinya, dan makamnya, dapat ditemukan di sekitar Kota Tapaktuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: