Penghuni Gunung Padang Manusia Berbadan Tinggi Mirip Raksasa?

BACA JUGA:Benarkah Harta Karun yang ada di Gunung Argopuro Kutukan Dewi Rengganis

Namun, saat ini, Gunung Padang adalah tempat yang menghubungkan ilmu astronomi dengan teknologi modern. 

Ruangan-ruangan di situs ini mencakup ruang kesenian, ruang data, ruang dengan kursi batu untuk petapa teleportasi, serta ruang dengan energi pancaran gelombang sonar berdaya angin yang berputar. 

Bahkan, kendaraan angin digunakan oleh para petapa pada masa lalu.

Menurut juru kunci Gunung Padang, tempat ini sering digunakan untuk berdoa, bersemedi, dan tujuan spiritual lainnya. 

BACA JUGA:Ini Fakta Menarik Situs Gunung Padang Cianjur, Kok Beda Dari Cerita Rakyat Yah?

Banyak artis dan tokoh terkemuka Indonesia bahkan datang ke sini untuk meminta penglarisan dan jabatan.

Tidak hanya itu, ada juga tradisi sakral yang berlangsung di Gunung Padang. 

Pada peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W dan kedatangan bulan Sura/Muharam, masyarakat mendaki Gunung Padang hingga ke tingkat paling atas secara kontinu sebagai bentuk keyakinan religius.

Situs Gunung Padang diyakini telah ada sejak sekitar 11.000 - 12.000 SM. 

BACA JUGA:Apakah Benar Bahwa Peradaban Minoa Merupakan Atlantis Dalam Mitologi Yunani?

Konon, pada masa itu, tempat ini dihuni oleh manusia berbadan tinggi yang bisa dianggap sebagai raksasa, dan mereka memiliki peradaban yang sangat maju. 

Mereka dengan mudah membuat piramid batu dalam berbagai bentuk untuk bangunan pemujaan dan gamelan di Gunung Padang.

Sayangnya, peradaban ini berakhir ketika terjadi gempa bumi dan tsunami mahadasyat akibat letusan gunung-gunung seperti Toba Purba, Tambora Purba, dan Krakatau Purba yang membentuk "Cincin Api." 

Kemudian, masuklah masa peralihan dengan kedatangan Aji Saka, seorang kesatria tangguh asal Hindustan, yang memulai pembangunan peradaban baru di tanah Jawa pada awal abad ke-2 Masehi.

Sumber: