Studi Terbaru Mengingatkan Potensi Tsunami Besar dari Antartika yang Dapat Terulang

Peneliti menduga bahwa penyebab potensial longsor bawah laut ini adalah pencairan es gletser akibat pemanasan iklim.

BACA JUGA:Misteri Benua Es Antartika: Eksplorasi dan Penemuan Terbaru

Ketika lapisan es mencair, lempeng tektonik Bumi mengalami perubahan yang memengaruhi tekanan pada lapisan sedimen lemah.

Akibatnya, kerikil kasar yang ada di atas lapisan licin bisa meluncur dan memicu tanah longsor serta tsunami.

Meskipun skala dan ukuran tsunami kuno ini tidak dapat dipastikan, studi ini mencatat dua contoh tanah longsor bawah laut yang terjadi baru-baru ini, yaitu Tsunami Grand Banks pada tahun 1929 dan tsunami di Papua Nugini pada tahun 1998, yang menyebabkan kerugian manusia yang signifikan.

BACA JUGA:Apel Perdana Sebagai Pj Bupati Empat Lawang, Fauzan Khoiri Minta Dukungan untuk Kesejahteraan Masyarakat

Para peneliti memperingatkan bahwa dengan banyaknya lapisan sedimen di bawah dasar laut Antartika dan pencairan gletser yang berlanjut, ancaman longsor dan tsunami di masa lalu dapat terulang kembali.

Mereka mencatat bahwa lapisan yang sama masih ada di landas kontinen luar, dan pertanyaan yang tetap menjadi fokus adalah apakah pemicu peristiwa tersebut masih relevan.

Studi masa depan dengan menggunakan model komputer akan membantu menjawab pertanyaan ini dan menilai risiko potensial. (Pad)

Sumber: