Situs Gunung Padang, Jejak Spiritual dan Pesan Tanda Akhir Zaman, Arsitektur Punden Berundak Gunung Padang

Situs Gunung Padang, Jejak Spiritual dan Pesan Tanda Akhir Zaman, Arsitektur Punden Berundak Gunung Padang

Ilustrasi Situs Gunung Padang pada peradaban masa lalu.--

Ini adalah situs dari masa pra-sejarah, yang tidak didukung oleh budaya tulis.

Oleh karena itu, kita tidak dapat mengonfirmasi organisasi atau peradaban apa yang menggunakannya.

Namun, situs ini tetap berdiri sebagai salah satu tempat pemujaan punden berundak terbesar di Asia Tenggara.

BACA JUGA:Balum Ada Warga yang Merasa Kehilangan Keluarga, Identitas Tengkorak Masih Tanda Tanya

Ada catatan yang menyebut tentang Gunung Padang di naskah-naskah kuno, tetapi perlu diingat bahwa ini mungkin merujuk pada lokasi yang berbeda, karena kondisi lingkungan yang berbeda dari yang digambarkan dalam naskah-naskah tersebut.

Prabu Siliwangi, raja Pajajaran yang memerintah pada abad ke-15, juga diyakini pernah mendiami Gunung Padang untuk bersemedi.

Selama masa penjajahan Belanda, mereka menemukan situs ini dalam upaya mencari kandungan emas.

Namun, pandangan mereka tentang situs ini hanya sebagai kuburan kuno.

BACA JUGA:Gunung Merapi Tempat Bertapa Para Wali Bahkan Terdapat Gua Tempat Meditasi dan Spiritualitas

Kehidupan Gunung Padang Kemudian

Setelah kemerdekaan Indonesia, Gunung Padang kembali terlupakan dan ditutupi oleh alam.

Tumbuhan liar dan pohon-pohon menjulang tumbuh di atas situs ini, dan akar-akar pohon menelan menhir-menhir yang sebelumnya menjadi altar pemujaan.

Pada tahun 1979, tiga penduduk lokal menemukan kembali situs ini dan melaporkannya kepada pihak berwenang.

Pada tahun 1980-an, arkeolog Indonesia mulai melakukan penelitian dan eskavasi di Gunung Padang.

BACA JUGA:Mitos Naga Gunung Merapi, Kekuatan Magis yang Mengguncang Jawa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: