Kisah Spiritual Prabu Siliwangi, Nyai Subang Larang, dan Kelahiran Raja-Raja Nusantara

Kisah Spiritual Prabu Siliwangi, Nyai Subang Larang, dan Kelahiran Raja-Raja Nusantara

Kisah Spiritual Prabu Siliwangi, Nyai Subang Larang, dan Kelahiran Raja-Raja Nusantara-net-

Selain itu, Nyi Subang Larang mengajukan syarat lain, bahwa anak-anak mereka kelak harus menjadi raja.

Raden Pamanah Rasa setuju dengan syarat-syarat tersebut dan pergi ke Mekkah atas petunjuk Syekh Quro.

BACA JUGA:ASYIK! Beras Mahal, Warga Empat Lawang Bakal Dapat Bantuan Pangan dari Pemerintah

Di Mekkah, ia bertemu dengan seorang kakek penyamaran dari Syekh Maulana Jafar Sidik.

Kakek itu bersedia membantu mencarikan Lintang Kerti Jejer Seratus dengan syarat Raden Pamanah Rasa mengucapkan dua Kalimah Syahadat, pengakuan pada Allah SWT dan bahwa Muhammad adalah utusan-Nya.

Dengan tulus dan ikhlas, Raden Pamanah Rasa mengucapkan dua Kalimah Syahadat dan menerima Tasbeh. Dari saat itu, ia memeluk agama Islam dengan sepenuh hati.

BACA JUGA:Legenda Tombak Baru Klinting, Cerita Naga dan Pusaka Sakti

Setelah kembali ke Kerajaan Pajajaran, pernikahan Raden Pamanah Rasa dan Nyi Subang Larang akhirnya dilangsungkan di Pesantren Syekh Quro pada tahun 1422 M, dengan Syekh Quro sebagai pemimpin upacara.

Dari pernikahan mereka, mereka diberkahi dengan tiga orang anak:

Raden Walangsungsang (Pangeran Cakrabuana) pada tahun 1423 M.

Nyi Mas Rara Santang pada tahun 1426 M.

BACA JUGA:Legenda Tombak Baru Klinting, Cerita Naga dan Pusaka Sakti

Prabu Kian Santang atau Raden Sangara atau Syeh Sunan Rohmat Suci pada tahun 1428 M.

Keturunan Prabu Siliwangi dan Nyai Subang Larang kelak melahirkan raja-raja di Nusantara, mengukuhkan peran mereka dalam sejarah dan memperluas pengaruh Islam di wilayah ini.

Kisah ini adalah bukti kekuatan iman, cinta, dan takdir yang mengubah sejarah Nusantara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: