WOW, Penemuan Struktur Bangunan Purbakala di Gunung Padang: Tinggi 3 kali dan Besar 10 kali lipat Candi Borobu
Penemuan Struktur Bangunan Purbakala di Gunung Padang: Tinggi 3 kali dan Besar 10 kali lipat Candi Borobudur-istimewah/net-
WOW, Penemuan Struktur Bangunan Purbakala di Gunung Padang: Tinggi 3 kali dan Besar 10 kali lipat Candi Borobudur
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Gunung Padang, sebuah situs purbakala yang terletak di Indonesia, telah menjadi pusat perhatian bagi para peneliti dan arkeolog sejak penemuan awalnya.
Situs ini mengundang minat dunia dengan temuan yang luar biasa: struktur bangunan purbakala yang tinggi 3 kali dan besar 10 kali lipat dari Candi Borobudur yang terkenal.
Penemuan ini menimbulkan pertanyaan besar tentang sejarah peradaban kuno di Indonesia dan mendorong para ahli untuk menyelidiki lebih lanjut.
BACA JUGA:Misteri Makam Nyi Kentring Manik Mayang Sunda, Konon Lokasinya di Gunung Putri Lembang
Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi latar belakang Gunung Padang, penemuan penting ini, dan implikasinya terhadap pemahaman kita tentang masa lalu Indonesia yang kaya akan sejarahnya.
Penemuan sebuah struktur bangunan purbakala yang menghebohkan dunia arkeologi terjadi di Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat.
Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang, yang terdiri dari beragam ahli lintas disiplin ilmu, seperti arkeolog, sejarawan, sosiolog, arsitek, dan peneliti lainnya, melakukan penelitian intensif di situs ini.
BACA JUGA:Gunung Padang yang Mengubah Pemahaman Sejarah Jika Dilanjutkan Penelitiannya, Berikut Pembahasannya
Situs Gunung Padang pertama kali ditemukan oleh seorang peneliti Belanda pada tahun 1914, tetapi hanya dalam beberapa dekade terakhir penelitian serius dimulai. Pada tahun 1990, pemerintah Indonesia menetapkan situs ini sebagai cagar budaya yang dilindungi undang-undang.
Penelitian lebih lanjut dimulai pada tahun 2011-2012 oleh Tim Bencana Katastropik Purba. Mereka menggunakan berbagai metode ilmiah, termasuk citra satelit, georadar, geoelektrik, pengeboran, dan analisis karbon.
Hasilnya mengungkapkan bukti kuat tentang struktur bangunan yang tidak hanya merupakan endapan alam, tetapi hasil konstruksi manusia ribuan tahun sebelum masehi.
Usia struktur ini ditentukan melalui analisis karbon, dengan hasil mencengangkan. Sampel pertama menunjukkan usia sekitar 5.500 tahun SM, sementara sampel kedua berusia sekitar 11.060 tahun SM. Rata-rata usia bangunan ini diperkirakan mencapai 10.000 SM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: