Asal-usul Nama Siak, Kontribusi Sultan Mendukung NKRI, 3 Kali Nilai Kompleks Gedung Sate di Bandung

Asal-usul Nama Siak, Kontribusi Sultan Mendukung NKRI, 3 Kali Nilai Kompleks Gedung Sate di Bandung

Asal-usul Nama Siak, Kontribusi Sultan Mendukung NKRI, 3 Kali Nilai Kompleks Gedung Sate di Bandung-net-

Asal-usul Nama Siak, Kontribusi Sultan Mendukung NKRI, 3 Kali Nilai Kompleks Gedung Sate di Bandung

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Indonesia adalah negara yang kaya akan sejarah dan budaya yang beragam.

Salah satu aspek penting dari sejarah Indonesia adalah asal-usul nama-nama tempat yang unik, peran sultan dalam mendukung Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Nilai historis yang terkandung dalam bangunan bersejarah seperti Gedung Sate di Bandung.

BACA JUGA:Lestarikan Adat dan Budaya, Joncik Kukuhkan Lembaga Adat Empat Lawang

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah dan makna di balik asal-usul nama Siak, peran Sultan dalam mendukung NKRI, serta nilai-nilai historis yang terkait dengan Gedung Sate.

Ini adalah perjalanan melalui sejarah yang akan membantu kita lebih memahami kekayaan warisan budaya Indonesia.

Kerajaan Siak Sri Indrapura, yang berdiri pada tahun 1723 M, mempunyai akar yang kuat dalam sejarah Nusantara.

BACA JUGA:Pulau Penyengat di Tanjung Pinang, Kepulauan , Indah Mempesona, Penuh Misteri Banyak Peninggalan Berharga

Kerajaan ini didirikan oleh Raja Kecik yang bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah, seorang putera Raja Johor, Sultan Mahmud Syah, dan istrinya Encik Pong. Pusat pemerintahan Kerajaan Siak terletak di Buantan.

Asal nama "Siak" konon berasal dari tumbuhan bernama siak-siak yang banyak ditemukan di daerah tersebut. Sebelum berdirinya Kerajaan Siak, wilayah ini berada di bawah kekuasaan Johor.

Pemerintahan daerah ini diawasi oleh raja yang ditunjuk oleh Sultan Johor, tetapi selama hampir 100 tahun, tidak ada penguasa yang berkuasa di sana.

BACA JUGA:Pesona Keajaiban Pantai Cicaladi, Surga Tersembunyi di Jantung Jawa Barat

Daerah ini hanya diawasi oleh seorang Syahbandar yang bertugas memungut cukai dari hasil hutan dan laut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: