Kisah Karomah Kyai Yahya Malang, di Bom Tujuh Kali Oleh Belanda Tidak Ada Yang Meletus

Kisah Karomah Kyai Yahya Malang,  di Bom Tujuh Kali Oleh Belanda Tidak Ada Yang Meletus

Kyai Yahya Malang.--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kisah Karomah Kyai Yahya Malang merupakan salah satu kisah yang menggugah hati dan mengejutkan sejarah perlawanan Indonesia terhadap penjajah Belanda pada masa kolonial.

Kisah ini menceritakan peristiwa menakjubkan di mana Kyai Yahya Malang, seorang tokoh ulama dan pejuang kemerdekaan.

Dihujani dengan tujuh percobaan pemboman oleh pasukan Belanda, tetapi dalam keajaiban yang tak terduga, tidak ada satu bom pun yang meletus.

BACA JUGA:Karomah Kiai Mashum Lasem, Didatangi Wali Songo, Diprediksi Jadi Jagoan Tanah Jawa Oleh Syekh Kholil Bangkalan

Keberhasilan Kyai Yahya Malang dalam menghindari bahaya ini bukan hanya sekadar cerita keberuntungan, tetapi menunjukkan kekuatan iman, ketabahan, dan perlindungan yang luar biasa.

Kisah ini menjadi simbol semangat perlawanan rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan mereka dan keyakinan bahwa kekuatan yang lebih tinggi melindungi mereka.

Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang latar belakang, peristiwa, dan makna spiritual dari Kisah Karomah Kyai Yahya Malang, yang menjadi inspirasi bagi banyak orang dalam perjuangan melawan penjajah.

BACA JUGA:KRL Gangguan Makhluk Halus, Misteri Perjalanan dari Bogor menuju Jakarta Tanpa Masinis dan Pasokan Listrik

Kyai Yahya Malang adalah sosok yang dipenuhi dengan berbagai kisah dan karomah dalam masa perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Salah satu kisah yang menjadi legenda adalah keajaiban yang terjadi ketika ia mampu menjinakkan bom-bom Belanda hanya dengan bermodalkan hizib.

Hizib adalah bagian dari ilmu hikmah. Sementara keberadaan ilmu hikmah di pesantren sebagai pelengkap dari pengetahuan Islam. "Hizib itu termasuk bagian dari ilmu hikmah.

BACA JUGA:Tempat Angker Singapura, Berani Coba? Datang ke Stasiun MRT Bishan!

Pada masa perjuangan kemerdekaan, pondok pesantren yang dipimpin oleh Kyai Yahya Malang menjadi sasaran operasi Belanda.

Hal ini karena pondok pesantren tersebut menjadi basis perjuangan rakyat. Namun, meskipun Belanda mencoba untuk menghancurkannya dengan bom sebanyak tujuh kali, tidak satu pun bom tersebut meledak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: