Stasiun Manggarai, Saksi Perjalanan Perjuangan Bangsa Melawan Belanda Demi Kemerdekaan
Stasiun Manggarai.--
Namun, Perang Dunia I mengganggu pasokan baja dari Eropa, sehingga tiang peron dari kayu jati menjadi solusi pengganti.
Selain berperan dalam perjalanan fisik, Stasiun Manggarai juga menjadi saksi peristiwa-peristiwa bersejarah penting.
Pada tahun 1946, stasiun ini menjadi titik awal pemindahan ibu kota sementara ke Yogyakarta.
Persiapan rahasia untuk perjalanan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia dilakukan di stasiun ini.
BACA JUGA:Mengungkap Tabir Misteri Gaib di Goa Matu Pesisir Barat, Ada 12 Kerajaan Gaib
Bahkan, Panglima Besar Jenderal Soedirman juga singgah di Stasiun Manggarai dalam rangka menghadiri perundingan gencatan senjata di Jakarta pada 1 November 1946.
Hingga kini, Stasiun Manggarai tidak hanya menghadirkan sejarah perjalanan kereta api, tetapi juga menjadi cermin perkembangan kota Jakarta.
Menjadi stasiun kereta api tersibuk di Indonesia, Stasiun Manggarai melayani perjalanan KRL Commuter Line menuju Jakarta Kota, Bogor, Tanah Abang, dan Bekasi.
BACA JUGA:Petualangan Gaib Penuh Misteri, Ternyata Ini Fakta Menarik Goa Matu Pesisir Barat
Dengan statusnya sebagai cagar budaya yang terdaftar di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Stasiun Manggarai tidak hanya sekadar sebuah stasiun kereta api.
Ia mengingatkan kita akan perjalanan sejarah perjuangan bangsa, perkembangan kota Jakarta, serta momen penting dalam sejarah Indonesia.
Melalui jalur kereta yang padat, Stasiun Manggarai terus menyaksikan semangat perjuangan dan perubahan yang melekat dalam kisah bangsa ini. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: