Stasiun Manggarai, Saksi Perjalanan Perjuangan Bangsa Melawan Belanda Demi Kemerdekaan
Stasiun Manggarai.--
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Stasiun Manggarai, yang kini menjadi salah satu Stasiun kereta api tersibuk di Indonesia, tidak hanya merupakan pusat transportasi yang ramai, tetapi juga menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan Belanda.
Terletak di wilayah Manggarai, Batavia (sekarang Jakarta), stasiun ini telah memainkan peran penting dalam sejarah transportasi dan perkembangan kota sejak abad ke-17.
Menilik catatan sejarah yang dikutip dari heritage.kai.id, wilayah ini pertama kali adalah tempat tinggal dan pasar budak asal Manggarai, Flores.
BACA JUGA:Stasiun Manggarai, Jejak Sejarah dan Cerita Mistis di Jakarta Selatan
Seiring berjalannya waktu, wilayah ini berkembang dari sebuah kampung menjadi sebuah titik penting dalam jaringan transportasi.
Kisah perjalanan kereta api di wilayah ini bermula ketika perusahaan swasta Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) membangun jalur kereta api Jakarta-Buitenzorg (Bogor).
Pada masa itu, Stasiun Bukitduri (kini menjadi depo KRL) menjadi salah satu tempat penting dalam rute ini.
BACA JUGA:Batu Menangis Pantai Matras, Misteri Air Mata di Pulau Bangka
Namun, perjalanan stasiun ini sebenarnya baru dimulai ketika Staatssporwegen (SS), perusahaan kereta api negara, mengambil alih jaringan kereta api di Jakarta pada tahun 1913.
Mereka melakukan penataan ulang jalur kereta, termasuk membeli jalur kereta dari perusahaan lain dan membangun Stasiun Manggarai.
Dibangun pada tahun 1914 di bawah arahan arsitek Belanda Ir. J. Van Gendt, Stasiun Manggarai tidak hanya menjadi pusat transportasi, tetapi juga pusat sejarah.
Pembangunannya dilanjutkan hingga selesai pada tahun 1927, dan stasiun ini memiliki nilai historis yang signifikan.
Pada 1 Mei 1918, meskipun masih dalam tahap pembangunan, Stasiun Manggarai resmi diresmikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: