Napak Tilas Sumur Tua 1200 Tahun: Paling Horor dan Angker di Mekkah

Napak Tilas Sumur Tua 1200 Tahun: Paling Horor dan Angker di Mekkah

Perjalanan YouTuber Alman Mulyana, seorang TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di Arab Saudi, yang dapat Anda temukan di saluran YouTube @Alman Mulyana--

BACA JUGA:Misteri Lubuk Bunian: Dokter Cantik Temukan Perkampungan Gaib Orang Bunian, Begini Ceritanya!

Pada saat itu, jamaah haji mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Berbeda dengan sekarang, haji pada masa itu tidaklah sesederhana sekarang yang memiliki fasilitas AC dan masjid megah.

Khalifah tersebut melihat penduduk Mekkah dan jamaah haji sedang memesan air, sehingga tercetuslah ide untuk membangun sumur dan mencari sumber air.

Kejadiannya berada di luar wilayah haram Mekkah, di pinggir jalan tol dari Mekkah menuju Thaif, dekat gunung batuan dimana banyak sumber air terdapat dan sumur-sumur dibangun.

Meskipun saat ini air mungkin telah kering, tidak semua sumur memiliki air, namun salah satu hal yang unik adalah tangga sumur ini yang telah berusia 1200 tahun. Kemampuan arsitektur pada masa itu sungguh luar biasa.

BACA JUGA:Kisah dari Malaysia, Menikah dengan Orang Bunian di Gunung Ledang

Bentuk tangga yang unik menjadi hal menarik untuk diperhatikan, mirip dengan teknik pembuatan marmer.

Marmer bukanlah batu biasa, karena pembuatannya melibatkan perhitungan-perhitungan matang, serupa dengan bangunan-bangunan peninggalan Belanda dan Majapahit di Indonesia.

Tempat ini membawa aura sejarah yang kuat, bahkan terasa ada aura negatifnya.

Selain sumur, di sekitar daerah ini juga terdapat bangunan-bangunan lain yang dibangun tanpa teknologi rangka besi seperti yang kita kenal sekarang.

BACA JUGA:Kisah Gus Muwafiq Berjalan di Atas Air, Mencari Air Suci Syekh Abdul Qodir Al-Jailani

Perjalanan Alman ini memberikan pandangan bagaimana rumah pada masa itu dengan interiornya yang sederhana.

Tidak seperti sekarang, mereka harus menghadapi panas di Jazirah Arab tanpa AC, dengan suhu yang bisa mencapai 30-35 derajat atau bahkan 50 derajat Celsius.

Alman mengaku merasakan dingin dan adem di tempat ini, berbeda dengan kondisi di Indonesia yang dihuni oleh 'dedemit'.

Pada masa Nabi, rumah-rumahnya pun sederhana seperti ini, dan kehidupannya sangat terkait dengan lingkungan di sekitarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: