Bikin Bergidik! 8 Misteri di Tanah Minang, Santet Gadis yang Menolak Cinta Pria Juga Ada

Bikin Bergidik! 8 Misteri di Tanah Minang, Santet Gadis yang Menolak Cinta Pria Juga Ada

Gadis minang di Fort de Kock Bukittinggi Sumatera Barat sekitar 1930'an. Foto: Twitter/@nmraziz--

BACA JUGA:Mitos Misteri Larangan Bersiul Didalam Hutan

Dalam praktik Sijundai, dukun bekerja secara diam-diam dan pada malam hari tanpa diketahui oleh siapapun.

Saat Sijundai dikirimkan, korban akan merasakan sebuah sensasi tersentak dan terbangun dari tidurnya, merespons mantra-mantra yang diiringi oleh alat musik tradisional bernama saluang serta hentakan-hentakan tangan sang dukun ke lantai. 

Mantra-mantra dalam Sijundai berisi perintah atau sugesti dari dukun kepada korban, yang menginstruksikan korban untuk bangun dan melakukan apa yang dikatakan oleh dukun tersebut.

Korban yang terkena penyakit magis Sijundai dapat mengalami gangguan kejiwaan, seperti memanjat dinding, tertawa, menangis, teriak-teriak, menarik-narik rambut, atau bahkan meniru apa yang dilakukan oleh si pengirim (laki-laki) terhadap gadis tersebut. 

BACA JUGA:Mengupas Misteri Rasa Ngantuk Setelah Makan, Fakta Ilmiah dan Penyebabnya

Kekuatan magis dari mantra-mantra Sijundai ini menjadi dasar inspirasi dalam penggarapan karya tari yang berkaitan dengan fenomena ritual Sijundai.

Karya tari yang menggambarkan Sijundai ini menggunakan konsep eksplorasi motivasi, metode kreatifitas, pengolahan ruang, waktu, tenaga, dan pengolahan properti. 

Tujuan dari karya tari ini adalah untuk memvisualkan kekuatan mantra pada ritual fenomena Sijundai secara artistik dan menarik. 

Metode dalam pembuatan karya tari ini melibatkan tahap observasi, eksplorasi, improvisasi, pembentukan, dan evaluasi.

BACA JUGA:Eksplorasi Misteri Orang Bunian: Sebutan dan Kehidupan di Alam Gaib

Kata kunci yang terkait dengan Sijundai adalah "mantra" dan "magis," mengingat perannya yang sangat terkait dengan penggunaan mantra dan kekuatan magis dalam praktik ilmu hitam ini. 

Praktik Sijundai tetap menjadi bagian dari warisan budaya dan kepercayaan masyarakat tertentu, meskipun dianggap kontroversial dan tidak dapat dipahami oleh masyarakat modern yang lebih cenderung rasional dan skeptis terhadap hal-hal yang bersifat ghaib dan mistis.

7. Sibigau

Sibigau adalah makhluk yang diyakini oleh masyarakat sebagai penjaga gerombolan babi yang memiliki kecepatan berlari. Makhluk ini memiliki wujud mirip monyet dengan bulu, tetapi wajahnya menyerupai manusia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: