6 KM Dari Kota Palembang, Lokasi Ini Terkenal Legenda Tan Bun An dan Siti Fatimah

6 KM Dari Kota Palembang, Lokasi Ini Terkenal Legenda Tan Bun An dan Siti Fatimah

Pulau Kemaro.--

Kondisi jalan masih berlumpur karena sedang adanya pembangunan tanggul, sebagian jalan juga berakar dan banyak sampah yang sudah lama.

Selebihnya, rombongan melewati perkebunan warga hingga titik penemuan bungker.

Ternyata sebagian kawasan perkebunan dan semak-semak sudah dibersihkan, sehingga memudahkan peserta SCB melewati jalan.

Menurut Retno, pada survei sebelumnya pada Kamis (25/3/2021), dugaan bunker tersebut baru ditemukan dengan dipenuhi tumbuhan yang menutupinya.

BACA JUGA:Disdikbud Empat Lawang Gelar Pembinaan dan Monitoring Dana BOS Tahun 2023

Namun pada perjalanan keduanya ini, bungker yang sudah dibersihkan, bagian atasnya ditemukan tulisan 16/6/2603 berdasarkan penanggalan Jepang, atau sama dengan 16/6/1943 pada penanggalan Masehi.

Awalnya, para peserta yang menemukan tanggal tersebut mengira angka tersebut adalah 16/6/1963, atau diduga dibuat pada tahun yang berkaitan dengan pembangunan Jembatan Ampera Tahun 1962-1965.

Namun Retno meralat pernyataan tersebut, dengan penemuan penanggalan tersebut justru memperkuat dan memastikan bahwa struktur bangunan tersebut benar adalah sebuah bunker Jepang.

BACA JUGA:Dua Rumah di Desa Air Mayan Paiker Ludes Dilahap Si Jago Merah

Bentuk tumpukan beton yang belum sempurna, dua sisian batu menyangga dua beton yang diatasnya, kemudian ada sebagian batu yang nampak tidak teratur.

Di dekat sungai, terdapat dua batu yang diduga sebagai landasan meriam, karena terlihat ada lubang bekas meriam ditaruh.

Meskipun tidak seperti bungker pada umumnya, namun penemuan tersebut tetap bagian dari pertahanan Jepang pada masa itu. 

BACA JUGA:Peringati Hari Anak Nasional DP3A, Gelar Perlombaan Anak-anak

“Iya meskipun tidak bungker yang rapat, seperti ada di Plaju, Rimbo Kemuning, atau RS Charitaas, tapi itu tetap bagian dari pertahanan Jepang,” ujarnya.

Bahkan Retno menduga bungker tersebut digunakan sebagai lini pengamanan Kompleks Pertamina, karena lokasinya yang tepat berhadapan dengan Pertamina Sungai Gerong dan Plaju.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: