Ini Sejarah Qurban yang Bikin Haru, Hukum dan Keutamaan Berqurban

Ini Sejarah Qurban yang Bikin Haru, Hukum dan Keutamaan Berqurban

--

"Lalu Kami panggil dia, 'Wahai Ibrahim! Sungguh, Engkau telah membenarkan mimpi itu.' Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sungguh ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian," (Surat As-Saffat ayat 104-108).

Dari peristiwa tersebut, terbukti bahwa Nabi Ibrahim AS dan putranya Ismail adalah sosok yang sangat taat kepada Allah SWT.

Oleh karenanya Allah SWT tidak menghendaki penyembelihan itu terjadi, bahkan melarangnya dan mengganti qurban dengan seekor kambing.

BACA JUGA:Lapangan Kantor Bupati Jadi Lokasi Sholat Idul Adha 1444 H

Peristiwa penyembelihan Nabi Ismail yang kemudian digantikan menjadi hewan domba oleh Allah SWT itulah yang menjadi sejarah ibadah qurban di Hari Raya Idul Adha. 

Hukum Qurban

Hukum ibadah qurban adalah sunnah muakkad atau sunnah yang dikuatkan. Nabi Muhammad SAW tidak pernah meninggalkan ibadah qurban sejak disyariatkan sampai beliau wafat.

Sementara Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa ibadah qurban bagi orang-orang yang mampu dan tidak dalam keadaan safar atat bepergian sehingga hukumnya wajib. (Ibnu Rusyd al-Hafid, 314)

BACA JUGA:Niat Berkurban? Berikut Batas Waktu Potong Kuku Sebelum Idul Adha

"Hai manusia, sesungguhnya atas tiap-tiap ahli rumah pada tiap-tiap tahun disunatkan berqurban," (HR Abu Dawud).

Keutamaan Qurban

Menyembelih hewan qurban di Hari Raya Idul Adha adalah salah satu bentuk ibadah kepada Allah SWT yang mulia.

Anjuran qurban ini merupakan bentuk syukur umat Muslim atas segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT, sebagaimana keutamaannya ada dalam hadis Rasulullah SAW berikut.

BACA JUGA:Meskipun Siswa Sekolah Mulai Libur, Arus Mudik Idul Adha Masih Sepi

"Aisyah menuturkan dari Rasulullah SAW, bahwa beliau bersabda: 'Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya.'" (Hadits Hasan, riwayat al-Tirmidzi: 1413 dan Ibn Majah: 3117)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: