Niat dan Lima Amalan Sunnah sebelum dan sesudah Shalat Idul Adha

Niat dan Lima Amalan Sunnah sebelum dan sesudah Shalat Idul Adha

Ilustrasi shalat idul adha--

EMPATLAWANG,

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Hari raya Idul Adha identik dengan hari raya qurban, namun jangan lupa ada banyak amalan sebelum dan selepas shalat Idul Adha.

Sebelumnya kami sampaikan ini niat shalat idul adha Ushallii sunnatan 'iidil adha rok'ataini mustaqbilal qiblati imaman lillahi ta'alaa. Artinya: "Aku berniat sholat Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah ta'ala."

BACA JUGA:Lapangan Kantor Bupati Jadi Lokasi Sholat Idul Adha 1444 H

Nah, soal amalan sunnah seorang muslim dapat melakukan setidaknya 5 amalan sunnah sebelum dan sesudah shalat Idul Adha, sesuai dengan buku Syekh Wahbah Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh.

1. Menghidupkan malam takbiran. Menghidupkan malam Idul Adha, yang biasanya disebut "malam takbiran", adalah langkah pertama dalam menyambut hari raya. Kita disarankan untuk menghidupkan malam ini dengan dzikir, terutama takbir, shalawat, dan shalat malam, karena ini adalah salah satu waktu mustajab di mana doa kita mungkin dikabulkan oleh Allah SWT.

BACA JUGA:Niat Berkurban? Berikut Batas Waktu Potong Kuku Sebelum Idul Adha

2. Mandi, memakai wewangian, dan mengenakan pakaian paling bagus. Ini sebanding dengan shalat Jumat. Nabi SAW sering mengingatkan orang muslim untuk mandi terlebih dahulu jika mereka ingin beribadah secara berjamaah.

Memakai wewangian juga untuk membuat diri kita segar dan menghindari orang lain terganggu dengan bau badan kita yang tidak sedap. Jangan lupa memakai pakaian terbaik yang kita miliki, karena ini dianjurkan dan diamalkan oleh Sahabat Nabi SAW.

BACA JUGA:Ternyata Banyak Berkahnya, Makan Hati Hewan Kurban dan Puasa dari Subuh hingga Shalat Idul Adha

3. Berangkat ke tempat shalat dengan berjalan kaki. Salah satu amal Idul Adha lainnya adalah berjalan kaki ketika kita berangkat menuju tempat shalat Id, tentunya sesuai dengan tradisi atau Sunnah Rasulullah.

Rasulullah tidak pernah menunggangi tunggangan saat berangkat ke tempat shalat Id. Kemudian, dia biasanya menempuh jalan yang berbeda antara perjalanannya ke tempat shalat Id dan perjalanannya kembali.

BACA JUGA:Kenapa Daging Kurban Tidak Boleh Dicuci? Kata Buya Yahya Ini Cara Mencuci Daging Dalam Islam, Bisa Diterapkan

Dari sahabat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata: كَانَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ “Nabi SAW ketika shalat ‘ied, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.” (HR. Bukhari no. 986)

Kemudian sahabat Ibnu Umar ra. juga berkata: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا “Rasulullah SAW biasa berangkat sholat ‘ied dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang juga dengan berjalan kaki.” (HR. Ibnu Majah no. 1295)

BACA JUGA:Bolehkah Menyimpan Daging Kurban Lebih 3 Hari, Ini penjelasannya

4. Tidak makan terlebih dahulu sebelum shalat Sunnah Idul Adha. Berbeda dengan Idul Fitri, Kita disarankan untuk makan sarapan setelah shalat Idul Adha. Kita hanya makan setelah daging kurban selesai, jika memungkinkan.

BACA JUGA:Tahukah Kamu, Saat Pemotongan Hewan Kurban Tidak Boleh Ngobrol apalagi merokok.!

5. Menunjukkan keceriaan serta pererat silaturahim. Muslim menganggap dua hari raya, Idul Fitri dan Idul Adha, sebagai hari kegembiraan. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk menunjukkan kegembiraan kita saat hari raya.(*).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: