Kapuspen TNI Pastikan Hanya 1 Orang Gugur || Peristiwa Penyerangan Pos Militer Mugi di Distrik Nduga

Kapuspen TNI Pastikan Hanya 1 Orang Gugur || Peristiwa Penyerangan Pos Militer Mugi di Distrik Nduga

KAPUSPEN TNI Julius Widjojono memberikan keterangan pers terkait tewasnya prajurit TNI dalam operasi pembebasan pilot Susi Air di Papua. Foto: Istimewa.--

JAKARTA, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI memastikan, bahwa korban tewas pada peristiwa penyerangan Pos Militer Mugi di Distrik Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu 15 April 2023 oleh Kelompok kriminal bersenjata (KKB) hanya satu orang.

Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono dalam konfrensi pers di Balai Wartawan Puspen TNI Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (16/4/2023).

BACA JUGA:Markas TNI di Nduga Papua Diobrak-abrik KKB, 6 Gugur 9 Ditawan

"Hanya satu prajurit Yonif 321/GT yang gugur saat melaksanakan tugas di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Prajurit yang gugur tersebut atas nama Pratu Arifin," kata Julius.

"Informasi yang lain belum kami dapatkan karena kesulitan untuk mencapai lokasi akibat cuaca tidak menentu," sambungnya.

BACA JUGA:Kapuspen TNI Pastikan TNI tak Akan Mundur Sejengkalpun

"Pratu Arifin gugur pada Sabtu 15 April 2023 pukul 16.30 WIT," lanjutnya. 

Julius menjelaskan, kronologi meninggalnya Pratu Arifin pada awalnya bersama dengan rombongan Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di Mugi sedang mencoba menyisir wilayah itu untuk mendekati posisi Pilot Susi Air Phillip Mehrtens yang disandera KKB.

BACA JUGA:Disprindag Empat Lawang Segera Rakor Bersama Satpol PP dan TNI/POLRI

Namun, bersamaan dengan itu, ada serangan dari KKB yang menyebabkan Pratu Arifin terjatuh ke jurang kedalaman 15 meter. 

"Ketika mencoba untuk menolong, tetapi mendapatkan serangan ulang. Kondisi lainnya masih dalam tahap pendalaman," terangnya.

BACA JUGA:Peduli Kemanusian, TNI-AD Gelar Bakti Sosial

Mengenai peristiwa tersebut, Julius mengimbau seluruh pihak untuk menerima informasi resmi dari Puspen TNI. 

Artinya, tidak langsung mempercayai informasi mengenai adanya enam prajurit TNI yang gugur dalam insiden di Nduga tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: