Gegara Kritik Pemerintah, Rumah Mahasiswa Ini Didatangi Bupati Hingga Aparat Kepolisian

Gegara Kritik Pemerintah, Rumah Mahasiswa Ini Didatangi Bupati Hingga Aparat Kepolisian

Bima Yudho menangis menceritakan keluarga dan orangtuanya yang diintervensi karena dirinya mengkritik Jalan rusak di Lampung. -Tangkapan layar/twitter---

"Sebenarnya gua di sini baik-baik aja, tapi gua takut orang tua gue lho, apalagi bokap gua, tadi gua liat bokap gua kayak mau nangis gitu kan. bokap gue diancem lho..Gua cuma mau kritik doang lho. Sara..sara (kritikannya dianggap SARA) apa," kata Bima sambil menangis menceritakan bahwa dirinya hanya ingin mengkritik pemerintah yang memang tidak maju. 

BACA JUGA:Rektor PTN di Lampung Terjaring OTT Oleh KPK

Dan kritikan itu sengaja disajikan dengan kata-kata yang ekstrim agar viral dan didengar. 

"Gua cuma mau kritik doang lho, kalau gua gak ngetik baik-baik gak bakal viral. kalau gua gak bikin pakai kata Dajal, gak bakal viral, itu konotasi T***L, G***k.. Sara..sara apa," sambung Bima. 

Sebelumnya diketahui, Bima membuat video kritikan tentang jalan rusak di Lampung yang diunggah melalui akun TikTok miliknya bernama @awbimaxreborn.

BACA JUGA:Ikut Partisipasi dan Jadi Peserta Muktamar NU di Lampung

Berikut transkrip video kritikan Bima yang menganggap Provinsi Lampung seperti Dajjal;

"Aku berasal dari provinsi ini Dajjal (seraya menunjuk tulisan Lampung), Gua sering bahas jalan karena jalan itu kayak infrastruktur yang paling umum dan untuk mobilisasi ekonomi di Lampung, tapi jalan-jalan di Lampung tuh kayak 1 KM bagus, 1 KM rusak terus jalan ditempel tempel doang, ini apa sih, ini pemerintah main ular tangga atau apa.

Contohnya Kota Baru itu dari zaman gua SD sampe sekarang gua nggak pernah denger kabarnya lagi, itu aliran dana dari pemerintah pusat itu ratusan miliar, dan gua nggak tau tuh sekarang udah jadi tempat jin buang anak kali"

BACA JUGA:Loh Kok?!, Segera Lampung Adakan Pilgub Juni Mendatang, Cek Infonya!!

Aduh nggak usah bahas suap di mana-mana udah kayak makanan sehari-hari gitu kan, kayak suap-suap duit kena lo.

Gua nggak bilang Lampung itu kekurangan orang pintar ya, Lampung itu banyak banget orang pintar, cuman proses penyaringan peserta didik yang ada di Lampung itu sendiri itu banyak banget kecurangan, bahkan yang berkontribusi itu orang-orang yang bekerja di sektor pendidikan, kayak dosen nitipin anaknya, rektor nitipin ponakannya.

BACA JUGA:Wartawan Diintimidasi Aparat, Diduga Dipaksa Hapus Video Liputan Demo Mahasiswa

Tidak bisa dipungkiri Lampung itu salah satu provinsi yang memproduksi banyak banget hasil pertanian kayak jagung, beras ketan, dan lain-lain.

Dan kontribusinya di Lampung sendiri itu sampai 40 persen lebih, dan sektor ini tuh vulnerable yah, kayak fluktuatif gitu nggak bisa stabil dan yang set harga kan yang di pusat juga gitu, gua dulu anjlok, kadang-kadang naik gitu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: