Cerita Ibu Rumah Tangga Penjual Sayur Keliling: Omset Tak Seberapa, Kalau Hujan Neduh Dulu

Cerita Ibu Rumah Tangga Penjual Sayur Keliling: Omset Tak Seberapa, Kalau Hujan Neduh Dulu

Rina, sang penjual sayur keliling saat beraktifitas jualan, Rabu (11/1/2023). Foto : Andika/REL.--

EMPAT LAWANG,
RAKYATEMPATLWANG.DISWAY.ID - Berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya, sudah menjadi aktifitas rutin yang dilakukan Rina, seorang pedagang sayur keliling, warga Desa Pajar Bakti, Kecamatan Tebing Tinggi Empat Lawang.

Bagi Rina, berjualan sayur keliling, adalah usaha yang harus dia jalani, demi membantu sang suami mencari nafkah untuk penghidupan keluarga.

BACA JUGA:Jangan Asal Makan, Kenali Dulu 8 Mnafaat Kosumsi Buah dan Sayur

BACA JUGA:Ajak Masyarakat Tanam Sayuran Hidroponik

Tentu saja banyak suka dan duka yang dia jalani, selama berprofesi sebagai tukang sayur keliling.

"Jualan keliling adalah salah satu usaha yang saya lakoni sekarang walaupun sangat melelahkan tetap dikerjakan karena inilah cara saya untuk mencari rezeki tambahan untuk membantu suami," ungkap Rina di sela-sela melayani pelanggannya, saat dibincangi wartawan, Rabu (11/1/2023).

Diungkapkan Rina, Ia berjualan keliling menggunakan sepeda motor dengan keranjang yang dipasang di kiri dan di kanan sepeda motornya.

BACA JUGA:Harga BBM Naik, Tidak Pengaruhi Petani Sayur di Pagaralam

BACA JUGA:Bikin Haru, Ini Pengalaman Kisah Merintis Usaha Bengkel di Desa

"Jualan yang saya bawa ini, berupa berupa bahan pokok seperti minyak makan, gula dan sayur-sayuran dan  masih banyak yang lainya," bebernya.

Soal omset, Rina menyebut tidak begitu banyak dan tak menentu. Terkadang besarannya mencapai Rp300 ribu kadang kurang bahkan lebih.

"Saya jualan dari pagi sampai jam sebelas siang. Kemudia saya pulang ke rumah," imbuhnya.

Untuk sore, dia juga mengaku kembali jualan mulai dari jam 14.00 WIB, sampai jam 16.00 WIB hingga jam 17.00 WIB.

BACA JUGA:Musim Buah, Berkah Bagi Pengusaha Lempok di Empat Lawang

BACA JUGA:Punya Usaha, berikut Syarat Untuk Pengajuan KUR BNI

"Terkadang sampai azan magrib saya masih berada di jalan. Saat hujan terkadang harus neduh dulu menunggu hujan berhenti, baru jalan,"  bebernya.

(dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: