RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID — Pembangunan infrastruktur digital, khususnya pusat data atau data center, menjadi salah satu fokus utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi dan perkembangan sektor kesehatan di Indonesia.
Data center berperan sebagai fondasi utama ekosistem digital, mendukung target pertumbuhan ekonomi hingga 8% dalam lima tahun mendatang.
Menurut Okto Irianto, Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Transformasi Digital Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan, data center menjadi pilar utama perkembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) di Indonesia.
"AI dan data center saling membutuhkan. Data center menyediakan infrastruktur untuk menjalankan aplikasi AI, sedangkan AI memerlukan data center untuk menyimpan dan memproses data dalam jumlah besar," ujar Okto dalam acara Dentons HPRP Law and Regulations Outlook 2025 di Jakarta.
BACA JUGA:Pemkab Muba Siap Sambut Kepemimpinan Baru: Foto Resmi Bupati dan Wakil Bupati Segera Dipasang
BACA JUGA:30 Calon Jemaah Haji Empat Lawang Mulai Jalani Tes Kesehatan untuk Keberangkatan 2025
Meskipun demikian, pengembangan data center masih menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait regulasi lahan dan kebutuhan daya listrik yang besar.
Berdasarkan data Badan Energi Internasional, konsumsi listrik data center global mencapai 240-340 terawatt jam, atau sekitar 1-1,3% dari total permintaan listrik dunia.
CEO Halodoc, Jonathan Sudharta, juga menyoroti peluang dan tantangan AI dalam layanan kesehatan, khususnya terkait regulasi.
Sementara itu, Setiaji, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan, menegaskan pentingnya AI dalam membangun data kesehatan nasional yang lebih terintegrasi dan berkualitas.