Tradisi ini juga diyakini memperkuat ikatan antara bayi dengan alam sekitar.
BACA JUGA:Misteri Bukit Tambun Tulang: Legenda Kelam yang Menyimpan Banyak Kisah
BACA JUGA:Mengungkap Misteri Orang Bunian: Mitos Minangkabau yang Memikat dan Menyeramkan
Mitos atau Fakta?
Sejauh ini, belum ada bukti ilmiah yang mendukung efektivitas tradisi mandi kait dalam melindungi bayi dari penyakit.
Namun, bagi masyarakat Jambi, keyakinan ini sudah menjadi bagian dari budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Tradisi ini tidak hanya tentang perlindungan, tetapi juga merupakan cara masyarakat menghormati leluhur dan menjaga harmoni dengan alam.
BACA JUGA:Misteri Ikan Sakti Sungai Janiah: Kutukan, Legenda dan Pesona Wisata!
BACA JUGA:Misteri Ikan Raksasa di Sungai Citarum: Tanda Buruk atau Hanya Mitos?
Tradisi mandi kait tentu tidak lepas dari kontroversi. Di satu sisi, banyak yang menganggapnya sebagai bagian dari kearifan lokal yang harus dilestarikan.
Namun, di sisi lain, beberapa kalangan, terutama dari bidang kesehatan, mempertanyakan aspek higienitas dan potensi risiko infeksi akibat penggunaan darah hewan.
Peran Tradisi dalam Budaya Lokal
Terlepas dari pro dan kontra, mandi kait tetap menjadi salah satu warisan budaya yang memperkaya identitas masyarakat Jambi.
BACA JUGA:Batu Angkek-Angkek, Legenda Mistis Minangkabau yang Penuh Misteri
BACA JUGA:Hati-Hati! 4 Hantu Paling Menyeramkan di Tanah Batak yang Bikin Merinding
Ritual ini tidak hanya menunjukkan bagaimana masyarakat memandang kesehatan dan keselamatan bayi, tetapi juga menggambarkan hubungan mereka dengan kepercayaan leluhur.